Massa Satma PP Datang Sekretariat ISG
Aksi demontrasi damai digelar Satma PP Kota Pekanbaru, Rabu (13/3) pagi di depan sekretariat KONI Riau
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor:
Dalam aksinya, massa menuntut tiga hal. Pertama, agar pihak yang berwenang menyelesaikan semua permasalahan yang tercecer dari pelaksanaan PON XVIII lalu. Dimana kasus-kasus yang yang ada dan sempat dimunculkan dinilai masih mengambang.
Tuntutan kedua yakni untuk menutup semua tempat hiburan yang dinilai tidak mencerminkan Riau sebagai daerah melayu yang bercirikan Islam.
Kordinator Lapangan Aksi Damai Satma PP, Aditya al Jamil memberikan apresiasi lebih terhadap diangkatnya Provinsi Riau sebagai tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) III mendatang. Namun ia meminta evaluasi pelaksanaan PON. Bila tidak akan mengganggu persiapan ISG.
Mengenai tempat hiburan, massa tidak mau saat negara peserta ISG datang, yang notabenenya negara negara Islam, kedatangan para tamu tersebut adanya tempat - tempat hiburan di Pekanbaru membuat kesan kurang baik.
"Kita tidak inginkan hal seperti itu. Karena saat mereka kembali ke negara masing-masing akan membawa nilai yang baik dari budaya kita," kata Aditya.
Wakil Sekretaris Panitia Daerah ISG III, Denni Ermanto yang menyambut kedatangan massa mengatakan kalau untuk kasus PON yang mengambang, semuanya sudah ditangani oleh pihak yang berkompeten.
Sementara untuk mengangkat budaya melayu Riau dikatakan Denni dalam pelaksanaan ISG III ini, hal yang paling ditonjolkan adalah nilai keislaman. Jadi apa yang menjadi keinginan semua kalangan akan dijalankan seiring perkembangannya nanti.
"ISG sudah jelas mempertemukan negara - negara Islam di dunia, yang notabene semua negara di bawah OKI. Kita juga berharap kepada pihak yang berwenang untuk menertibkan tempat hiburan menjelang pelaksanaan ISG mendatang," kata Denni.(*)