Kerugian Capai Rp 600 Juta
Sebanyak 6 ruko satu lantai di Pasar Sei Lala, Kecamatan Sei Lala, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), terbakar
Selain milik Kamal, ruko terbakar lainnya, di antaranya milik Haji Nedi (2 unit), sehari-sehari berjualan alat-alat bangunan, ruko milik Astani atau Roni, sehari-hari membuka usaha servis elektronik, ruko milik Bambang digunakan sebagai tempat tinggal dan ruko milik Malik usaha cucian sepeda motor.
Tidak ada korban jiwa peristiwa kebakaran tersebut. Sedangkan kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 600 juta. Ruko terbakar itu umumnya adalah bangunan semi permanen. Kebakaran baru bisa dikendalikan sekitar pukul 21.00, setelah empat unit mobil pemadam kebakaran dari PT TPP, PT Medco Energi dan Pemkab Inhu datang ke lokasi kejadian.
Akibat kebakaran, pemilik enam ruko tersebut harus kehilangan tempat tinggal dan sementara ditampung anggota keluarga dan tetangga. Keenam ruko tersebut dipastikan tidak bisa lagi digunakan karena seluruh sisi bangunan sudah terbakar dan menyisakan puing-puing.
Kapolsek Pasir Penyu, Kompol Kukuh Yulianto mengungkapkan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan polisi. Namun dugaan sementara dan berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, api berasal dari ruko yang menjual ban bekas dan bensin.
"Meski demikian kita belum bisa simpulkan. Sebab tim identifikasi dari Polres Inhu dan Polsek Pasir Penyu baru tadi pagi melakukan olah TKP," jelasnya.
Sementara itu, Pemkab Inhu langsung menyalurkan bantuan bagi para korban kebakaran. Bantuan yang disalurkan berupa 3 unit tenda keluarga, 30 lembar selimut dan mie instant serta peralatan masak dan makan.
Bantuan tersebut diberikan kepada 27 jiwa dari 6 KK yang menjadi korban kebakaran. "Sesuai Tupoksi, kita memberikan bantuan logistik berupa selimut, mie instant dan peralatan masak dan makan lainya. Sementara untuk tenda keluarga sifatnya pinjam pakai," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Inhu, Adri Bahar mengungkapkan, telah menyalurkan bantuan berupa 1 unit tenda berkapasitas 40 orang serta menyiagakan 8 personil yang tergabung dalam Satgas Gabungan. (Kor1)