Terduga Teroris Iwan Ditangkap di Depan Istri dan Anak

Tetangga Iwan, Nur Kholis mengatakan, saat penggerebekan berlangsung, suasana di kampung itu cukup mencekam. Pemilik warung Ayam goreng itu bahkan sempat gemetar menyaksikan puluhan pria membawa senapan laras panjang mengepung rumah kontrakan Iwan.

"Saya yakin puluhan pria itu polisi," kata Kholis.

Menurut Kholis, puluhan petugas berseragam dan mengenakan pakaian sipil itu datang mengendarai tiga mobil. "Satu itu seperti Elf, dua mobil sejenis Xenia atau Avanza, lima sepeda motor, dan mobil boks," tambahnya.

Sejumlah kendaraan itu terparkir menyebar. Puluhan petugas kemudian menempati posisinya masing-masing. Di antara mereka ada yang memblokade akses jalan di depan rumah Iwan. Sebagian lain meminta warga masuk ke rumah.

"Saya juga disuruh masuk ke rumah. Saya akhirnya masuk rumah dan meninggalkan warung serta dagangan di depan," kata Kholis, yang ketika kejadian baru saja membuka warung ayam gorengnya.

Sejurus kemudian, kata Kholis, sejumlah orang yang keluar dari mobil Elf dan menenteng senjata laras panjang serta memakai penutup muka, mengepung rumah Iwan. Sebagian lainnya mendobrak pintu dan kemudian masuk ke rumah Iwan.

Sejumlah anggota Densus 88 langsung masuk dan menguasai seluruh ruangan rumah Iwan. Ketika itu, di dalam rumah ada lima orang. Mereka adalah Iwan, Rini (istri Iwan), Hasan (anak pertama Iwan), Hafsah (anak kedua Iwan) dan Hasnah (anak terakhir Iwan). (Tribun Jateng)