Pemilu 2014
Hatta Rajasa: Melalui Olahraga, Indonesia akan Jadi Macan Asia
Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Hatta Rajasa berkomitmen menjadikan olahraga sebagai tolok ukur kebanggaan
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa berkomitmen menjadikan olahraga sebagai tolok ukur kebanggaan dan prestasi bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, melalui olahraga, pasangan yang diusung Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan beberapa partai lainnya tersebut ingin menjadikan negara ini Macan Asia, yang disegani seluruh negara.
"Dalam visi dan misi sudah jelas prestasi olahraga merupakan tolok ukur untuk membuat bangsa ini disegani dan terkemuka. Kita harus jadi Macan Asia," tutur Hatta Rajasa ditemui di VIP Barat, Jakarta, Jumat (30/5/2014) pagi.
Menurut pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan ini, prestasi olahraga Indonesia yang fluktuatif disebabkan tidak adanya komitmen untuk membangun olahraga tersebut. Selain komitmen, dalam meningkatkan prestasi tak dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi melalui proses.
Bagi Hatta Rajasa pendapatan per kapita suatu negara sebanding dengan prestasi olahraga yang dicapai. Namun prestasi olahraga adalah komitmen untuk menempatkan olahraga bagian penting untuk memajukan bangsa.
"Prestasi olahraga naik-turun tidak lepas dari komitmen. Tetapi, prestasi tidak bisa ditempuh dengan jalan pintas. Tidak bisa orang jadi juara tanpa proses. Tidak mungkin melahirkan juara tanpa memperhatikan proses. Peran negara dibutuhkan untuk melahirkan juara," katanya.
Selain fokus untuk meningkatkan prestasi olahraga, Hatta Rajasa, mengaku akan memberikan perhatian lebih berupa bantuan kepada mantan atlet yang telah mengharumkan nama bangsa di pentas internasional.
Kemudian, dia melanjutkan, penting untuk mengharmoniskan antara olahraga prestasi, pendidikan, dan masa depan. Sebab, banyak orang yang memilih menekuni karier di olahraga, namun melupakan pendidikan sehingga tidak dapat menikmati masa depan seperti yang diinginkan.
"Atlet tidak hanya dirindukan dan disanjung pada masa jaya, tapi harus dipikirkan masa setelah dia tua. Selain itu, tidak boleh konflik mencapai prestasi olahraga, pendidikan dan masa depan. jangan biarkan dia dan keluarga memikirkan sendiri, negara harus turun tangan," katanya.