Pejabat Dishut Riau Akui Terima Rp 26,8 Juta untuk Jajan dari Gulat

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Planologi Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Cecep Iskandar mengakui menerima uang sebesar Rp 26,8 juta dari Gulat Manurung, terdakwa penyuap Gubernur Riau nonaktif. Annas Maamun.

Kata Gulat, uang itu untuk “jajan”. Demikian terungkap dalam sidang lanjutan Gulat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (12/1/2014).

Cecep, yang dihadirkan jaksa sebagai saksi, merupakan orang yang ditunjuk Annas untuk memuluskan niat Gulat untuk memasukkan kebun miliknya dan rekan-rekannya seluas 1.188 hektare di Kuansing dan hektare dan 1.214 hektare di Bagan Sinembah (Rokan Hilir), masuk dalam usulan revisi SK Menteri Kehutanan No 673/2014 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan di Provinsi Riau.

Kata Cecep, uang Rp 26,8 juta itu ia terima di Hotel Le Meriden, Jakarta, 25 September 2014. "Waktu koordinasi dengan Pak Gubernur sudah selesai, saya bilang mau pulang ke Pekanbaru, kemudian Pak Gulat memberikan uang waktu itu. Waktu itu saya enggak tahu, dihitung di KPK jumlahnya Rp 26,8 juta," tutur Cecep.

“Beliau (Gulat) mengatakan untuk 'jajannya', belum sempat dijajanin," kata Cecep.

Di hari itu, tanggal 25 September 2014, KPK menangkap Gulat Medali Emas Manurung, seorang dosen yang juga Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasi) Riau, usai mengantar uang suap 166.100 dolar AS (sekitar Rp2 miliar) ke kediaman Annas Maamun di Perumahan Citra Gran Blok RC 3 No 2 Cibubur, Bekasi, Jawa Barat. KPK kemudian menetapkan Annas dan Gulat sebagai tersangka. (Tribun Pekanbaru Cetak)

Apa saja perintah Gulat kepada Cecep? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi HARI INI. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com.

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru