Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Menangis di Pundak Ibu, Ini Pengakuan Agus Tai

ersangka pembunuhan Engeline itu tak menyangka bahwa ibu kandungnya, yaitu Kandokang Madik, dan kakak sulungnya Hiwa Hamandoru datang menemuinya

Editor: Sesri
Ist
Angeline dan ibu angkatnya Margriet Ch Megawe, beserta dua kakak angkatnya. 

Pengakuan Agus itu, sebagian sebetulnya sudah pernah diungkapkan sebelumnya melalui pengacara Agus, Haposan Sihombing.

Agus mengisahkan, pada hari Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 07.00 Wita, ia seperti biasa menjalankan tugasnya memberi makan ayam di kandang bagian belakang kediaman Margriet di Jalan Sedap Malam 26 Denpasar.

Saat itu, ia sempat melihat Engeline sedang memberi makan ayam di depan kamar Margriet. Ia pun melanjutkan tugasnya mengepel kemudian memberi minuman ayam.

Setelah memberi minum ayam, Agus menuju kamarnya untuk mengambil peralatan kerjanya di antaranya, gergaji, palu, paku, dan parang. Namun, Agus tak menemukan parang yang biasa digunakan saat bekerja.

"Saat sedang cari parang, saya dengar Engeline menangis histeris di kamar Margriet dan bilang 'mama lepasin saya'. Nangisnya tidak begitu lama," ujar Agus.

Sekitar pukul 09.00 wita, Margriet memanggil Agus ke kamarnya. Betapa kaget Agus ketika ia melihat Engeline telah terkapar bersimbah darah di lantai kamar Margriet.

"Saya sempat rangkul anak itu. Dia tidak bergerak lagi, matanya juga dalam keadaan terbuka," kata Agus.

Menurut Agus, Margriet lantas mengancamnya agar tidak memberitahukan keadaan Engeline itu pada siapapun. Jika terbongkar, Agus harus mengaku memperkosa dan membunuh Engeline.

"Kalau kamu sampai buka rahasia, kamu akan dibunuh sama orang-orangku, lalu dia berjanji beri uang Rp 200 juta itu pada tanggal 24 Mei. Kalau kamu sudah terima uang itu nanti, kamu kembali ke Sumba dan jangan pernah kembali ke Bali," begitu menurut Agus tentang apa yang dikatakan Margriet kepadanya.

Kemudian, Agus diperintah mengambil tali, mengikat leher, dan membungkus mayat Engeline. Sebelum membungkus mayat, Margriet sempat menyuruh Agus memperkosa Engeline. Bahkan, Margriet yang membuka celana dalam Engeline.

Namun, Agus mengaku tidak memperkosa Engeline. Baju yang sedang dipakainya, menurut Agus, diperintahkan juga ditaruh di badan Engeline.

"Saya lari ke kamar mandi ganti pakaian, lalu saya meletakkan baju dan celana saya di badan Engeline," imbuh Agus.

Saat itu, baju yang digunakan Agus berwarna hitam dan jins pendek berwarna biru dengan tanda sobek di bagian sakunya.

Kemudian, masih kata Agus, Margriet menyuruhnya mengambil tali di bawah lemari Engeline lalu, diikatkan ke leher Engeline.

Tak hanya itu, Agus juga disuruh membakar rokok.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved