Tribun Travelling
Aneka Sop Kuah Bening dan Sehat
Aneka sop dan soto ini bisa anda dapatkan di Ayam Presto Dapur Ibu di Jalan Hang Tuah Ujung Kulim Pekanbaru.
Penulis: | Editor: Sesri
Laporan : Vina Dwinita
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Aneka makanan berkuah sangat nikmat disantap di musim penghujan seperti saat ini. Misalnya sop selain nikmat, pastinya segar dan sehat. Aneka sop sangat mudah kita dapatkan di tempat-tempat kuliner baik dari kaki lima, warung, café, hingga hotel maupun kita buat sendiri di rumah.
Nah, salah satunya aneka sop dan soto ini bisa anda dapatkan di Ayam Presto Dapur Ibu di Jalan Hang Tuah Ujung Kulim Pekanbaru. Berbagai macam sop bisa anda nikmati seperti sop buntut, sop iga, sop ayam dan sop ikan.
Berbeda dengan sop kebanyakan, sop yang dibuat pemilik Ayam Presto Dapur Ibu Novietha Saman memiliki kuah yang bening. Beda dari yang lain biasanya kuahnya keruh. Namun, sop yang ada di café ini memiliki rasa yang sungguh segar dan menggoda selera.
Rasa kaldunya tetap terasa, pedasnya pas jika ingin lebih pedas bisa ditambah dengan sambal rawit yang sudah disediakan.
Dikatakan Novietha kunci supaya kuah sop tetap bening terletak pada air kaldunya. Air kaldu bekas rebusan pertama pada ayam dibuang. Kemudian pada rebusan kedua baru digunakan. Sedangkan pada buntut dan iga bisa sampai dua atau tiga kali baru digunakan air kaldunya. “Tergantung kepada masih banyak lemak yang warna putih-putihnya atau tidak, atau tergantung kekeruhannya,” ujar Novi kepada Tribun belum lama ini.
Hal ini dilakukan, lanjut Novi bukan hanya karena menjaga penampilan dari makanan, tetapi juga lebih sehat. Karena tidak banyak lemak yang memicu kolesterol dan juga tidak amis.
“Kalau rebusan pertama itu apalagi kalau daging biasanya masih bercampur darahnya. Selain itu lemaknya tinggi. Buktinya kalau kita konsumsi akan terasa lengket pada langit-langit mulut dan bibir. Kemudian kalau sop sudah dingin akan keluar putih-putih yang merupakan lemaknya,” sebut Novi.
Jadi, meskipun mengkonsumsi sop daging, kadar kolesterolnya dapat diminimalisir. Sehingga tidak terlalu khawatir untuk mengkonsumsinya.
“Daging ayam juga demikian. Rebusan pertamanya juga dibuang, apalagi ayam beras yang kuat amisnya. Ayam kampungpun yang dijual di pasaran sekarang tidak dijamin makannya alami juga,” katanya.
Proses perebusan sop buntut tersebut, lanjut Novi memakan waktu kira-kira tiga jam. Mulai dari perebusan pertama hingga perebusan ketiga.
“Rebusnya memang lama juga. kalau ga lama, ga lembut dagingnya begitu juga dengan sop iga,” terang Novi seraya mengatakan selain di Hang Tuah, cabangnya juga ada di Mal Pekanbaru, Mal Ciputra, Giant Nangka dan di Rengat.
Selain dari proses pengolahan air kaldu, beningnya kuah juga tergantung kepada proses pengolahan bumbunya. Menurut Novi, bumbu-bumbunya cukup dirajang saja tidak perlu digiling halus. Karena bumbu halus itu juga yang membuat kuah sopnya keruh.
“Tanpa digiling halus cukup dirajang saja sudah enak kok rasanya ditambah garam dan penyedap rasa secukupnya,” jelas Novi.
Bumbu-bumbu yang yang digunakan antara lain bawang merah dan bawang putih dirajang kemudian digoreng. Bawang putihnya lebih banyak karena bawang putih yang membuat harum dan penghilang amis juga. Kemudian jahenya digeprek dan ditambah bumbu sop.
