Diejek di Sosial Media, Politisi Gerindra Ini Tuduh Teman Ahok
Menurut Taufik, orang-orang yang mem-bully dirinya tidak paham konteks pernyataan yang ia sampaikan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengaku tak ambil pusing dengan ledekan yang diterimanya di media sosial terkait warteg.
Ia malah menuding, di balik aksi tersebut, ada peran orang-orang yang tergabung di kelompok relawan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok.
"Ya enggak apa-apa, itu kan Temannya Ahok kali. Santai saja. Kita sampaikan apa adanya," kata dia saat dihubungi, Rabu (16/12/2015).
Menurut Taufik, orang-orang yang mem-bully dirinya tidak paham konteks pernyataan yang ia sampaikan.
"Mereka enggak ngerti yang sebetulnya dialog itu kayak apa," ujar dia.
Beberapa hari ini, di media sosial, muncul meme bergambar suasana warteg dengan kalimat sindiran yang ditujukan ke Taufik.
Meme muncul merespons pernyataan Taufik beberapa hari lalu. Pada Senin kemarin, Taufik mengaku kerap menombok saat melakukan perjalanan dinas.
Menurut Taufik, seharusnya uang perjalanan dinas yang diterima Dewan sekitar Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per hari.
"Coba dihitung saja makan dua kali sehari berapa? Kan enggak mungkin kami makan di warung tegal," kata dia di Gedung DPRD DKI.
Menurut dia, anggaran perjalanan dinas DPRD DKI sedianya disesuaikan dengan kemampuan Pemerintah Provinsi DKI.
Uang perjalanan dinas itu biasa digunakan anggota Dewan untuk membiayai transportasi dari rumah menuju ke bandara dan sebaliknya.
Selain itu, uang dinas dipakai untuk membeli makanan dan transportasi selama berada di lokasi kunjungan kerja. Namun, selama ini, ia menyebut biaya yang diatur Kesekretarian Dewan hanya tiket perjalanan dan hotel.
Menurut dia, selama perjalanan dinas, uang makannya bisa lebih dari Rp 50.000. Atas dasar itu, Taufik menilai uang Rp 470.000 per hari tidak dapat menutupi kebutuhan anggota Dewan selama perjalanan dinas.
"Makan Rp 50.000, makan siapa? Makan elu itu mah," ujar Taufik sambil menunjuk ke arah wartawan.
"Kalau uang makan itu masuk ke Rp 470.000 itu, kami kalau mau makan lobster enggak bisa," tambah dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/wakil-ketua-dprd-dki-jakarta-m-taufik_20150907_213851.jpg)