Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Misteri Pembunuhan Angelika

Lihat Baju Hello Kitty, Salomo Yakin Kerangka Itu Angelika

"Saya curiga anak saya setelah dibunuh disiram cairan kimia,” kata Salomo Lambok Parlindungan Pardede

Editor: harismanto
TribunPekanbaru/Nando
Angelika Raya Novianti br Pardede Korban yang ditemukan tinggal rangka di Siak Hulu 

"Saya diberitahukan jika kondisi rangkanya sudah licin. Dengan kenyataan itu, bisa saja ini upaya pelaku kejahatan untuk menipu. Artinya dipakai kerangka orang lain, sedangkan korban (Angelika) masih dalam kondisi hidup dan dieksploitasi pelaku," ujarnya.

“Itu bisa saja terjadi. Namun, semua dikembalikan pada penyidikan kepolisian,” imbuhnya.

Salomo yakin
Salomo Lambok Parlindungan Pardede (40) yakin kerangka manusia yang ditemukan di semak belukar Km 15 Jalan Raya Lintas Timur Desa Baru pada pertengahan pekan lalu adalah kerangka putrinya, Angelika.

Keyakinan itu, kata dia, setelah dilakukan tes DNA serta dari temuan barang bukti di lokasi penemuan kerangka.

Sandal jepit biru, kacamata minus, baju lengan panjang pink pudar bergambar Hello Kitty serta celana pendek warna coklat menambah keyakinan Salomo kalau itu adalah Angelika.

Ia meminta kepolisian segera menemukan pelaku pembunuhan anaknya. "Saya ingin pelakunya dihukum sesuai dengan apa yang diperbuatnya kepada anak saya, " ujarnya saat ditemui di markas Polda Riau, Senin.

Kerangka yang diduga Angelika ditemukan sudah dalam kondisi terpisah-pisah. Rangka kepala sudah licin dan kosong. Terlihat kerangka ini sudah lama tergeletak di tempat kejadian. Fakta ini memunculkan spekulasi tentang bagaimana korban dihabisi oleh pelaku pembunuhan.

Salomo sendiri punya kecurigaan bagaimana korban dibunuh. Menurutnya, setelah Angelika dibunuh kemudian disiram dengan air keras, hingga menyebabkan kondisi jasadnya cepat mengurai dan tulangnya menjadi rapuh, mudah terpisah-pisah.

"Saya curiga anak saya setelah dibunuh disiram cairan kimia,” kata dia.

Pria yang bekerja sebagai pembuat sumur bor itu merasa tidak punya musuh. Begitu juga anaknya, Angelika.

Ia menceritakan, pada 9 Maret 2016 itu, Angelika keluar rumah dengan alasan pergi ke rumah teman. "Sejak itu ia tidak kembali ke rumah,” ucapnya. (TRIBUN PEKANBARU CETAK/iam/br)

Apa harapan Kak Seto terhadap maraknya kasus kekerasan anak di Riau? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi HARI INI. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved