Jangan Sembarangan Cabut Uban
Uban dini yang tumbuh di kepala tidak dianjurkan untuk sering-sering dicabut. Aksi cabut uban memiliki dampak buruk pada kesehatan tubuh
Rambut-rambut tersebut tumbuh di bawah kulit yang di dalamnya tersimpan saraf-saraf. Menjadi berbahaya jika seseorang melakukan pencabutan uban karena akan mengganggu kinerja aneka saraf.
Hal tersebut berdampak pada sinyal saraf yang memproduksi pigmen rambut menjadi bermasalah.
Karena sebagaimana rambut hitam, uban juga mengalami proses perontokan. Itulah mengapa aksi cabut uban tidak disarankan untuk dilakukan.
“Dampak berarti dari pencabutan uban yakni kepala terasa pusing hingga permasalahan yang lebih serius, misalnya kebotakan akibat folikel yang rusak,” kata Abri.
Faktor genetik
Pada dasarnya, kata Abriloka, warna putih atau abu-abu merupakan warna dasar rambut. Kadar sel pigmen melanin terletak di dasar tiap folikel rambutlah yang menghasilkan warna dominan alami yang kita miliki sejak lahir.
Bagaimanapun, ketika seseorang semakin berumur dan mencapai usia pertengahan, akan semakin banyak sel pigmen yang mati. Hal tersebut menyebabkan hilangnya warna rambut yang berpangkal pada folikel rambut.
Itulah mengapa rambut putih (uban) identik dengan manusia yang telah menginjak usia di atas 40 tahun. Namun tidak sedikit pula usia di bawah 40 tahun bahkan usia belasan tahun pun bisa mengalami rambut beruban.
Uban yang tumbuh di usia muda atau uban prematur dalam terminologi medis disebut canities.
Mengapa canities bisa terjadi? Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap uban yang muncul di usia muda, diantaranya:
Faktor genetik. Faktor inilah yang paling sering menjadi pemicu timbulnya uban dini. Biasanya jika orangtua dulunya mengalami uban dini, anaknya cenderung mengalami hal serupa.
Kondisi kesehatan tubuh. Ada beberapa kondisi medis misalnya adanya hormon tiroid yang kurang seimbang, tubuh juga mengalami kekurangan vitamin B12 maupun mengalami anemia bisa membuat munculnya uban meskipun usia masih sangat muda.
Pengonsumsian obat-obatan dan rokok. Konsumsi obat tertentu juga bisa membuat tumbuhnya uban. Khususnya obat yang mengandung lithium.
Selain itu perokok juga memiliki kecenderungan mengalami tumbuhnya uban secara dini, karena dapat menghambat produksi melanin.
Namun, secara spesifik kehadiran uban tidak berdampak terhadap kesehatan tubuh. Meski dalam kasus-kasus tertentu, walau jarang terjadi, uban dini ini bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan.
Penyakit itu antara lain, vitiligo atau kondisi kulit yang kehilangan pigmentasi, anemia pernisiosa yaitu ketika tubuh sulit menyerap vitamin B12, dan masalah kelenjar tiroid.
