Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ratna Sarumpaet Minta BPK Tak Menyerah dengan Kontroversi Pembelian Lahan RS Sumber Waras

Ratna menilai, ada kekuasaan yang ingin mengadu dan merusak kedua lembaga tersebut. Dirinya meminta agar BPK dan

Editor:
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Aktivis Ratna Sarumpaet saat menyambangi Gedung DPRD DKI Jakarta dan berdialog antara warga Kampung Akuarium dengan DPRD DKI Jakarta, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (18/4/2016). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet dan sejumlah masyarakat yang menamakan diri Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta (AGSJ) mendatangi Gedung Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), di Jakarta, Senin (20/6/2016).

Ratna beserta anggota AGSJ lainnya disambut sejumlah pimpinan BPK, salah satunya Ketua BPK, Harry Azhar Lubis Azis.

Ratna datang untuk memberikan dukungan kepada BPK terkait hasil audit pembelian Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemprov DKI. Dalam audit yang dikeluarkan BPK, ditemukan ada indikasi kerugian negara sebesar Rp 191 miliar. Tapi hasil audit BPK itu berbeda dengan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyatakan tidak menemukan adanya indikasi kerugian tersebut.

"Kami ini mendorong BPK untuk tidak menyerah, lembaga ini harus diselamatkan," ujar Ratna di Gedung BPK, Jakarta.

Ratna menilai, ada kekuasaan yang ingin mengadu dan merusak kedua lembaga tersebut. Dirinya meminta agar BPK dan KPK nantinya tidak jadi korban dalam menjalankan fungsinya.

"Untuk kasus sekarang (Sumber Waras), dari pernyataan Pak Agus (Ketua KPK, Agus Rahardjo), kelihatan ada orang lain yang punya power ingin merusak dua lembaga ini, jadi nantinya bukan hanya BPK tapi KPK juga bisa jadi korban," ujar Ratna. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved