Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Setelah Komnas HAM dan Ormas Islam, BNPT Gandeng ICMI untuk Berantas Terorisme

Sebelum merangkul ICMI, kata Suhardi, jajarannya sudah bertemu sejumlah instansi dan ormas dalam rangka meminta

Editor:
Fabian Januarius Kuwado
Suasana pelantikan Suhardi Alius sebagai Kepala BNPT dan Penny Kusumastuti sebagai Kepala BPOM di Istana Negara, Rabu (20/7/2016). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus merangkul berbagai pihak dalam menanggulangi penyebaran paham radikal dan terorisme.

Kali ini, lembaga antiterorisme itu menggandeng Ikatan Cendikawan Muslim Indonesia (ICMI).

"Kami merangkul semua pihak untuk mencari fomula yang pas dalam upaya menanggulangi pihak-pihak yang sudah terpapar dan mencegah untuk pihak-pihak yang belum terpapar paham radikal terorisme," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius usai bertemu Majelis Pengurus Pusat ICMI di Jakarta, Jumat (2/9/2016).

Sebelum merangkul ICMI, kata Suhardi, jajarannya sudah bertemu sejumlah instansi dan ormas dalam rangka meminta masukan sekaligus mengajak bersama-sama menanggulangi radikalisme dan terorisme, di antaranya Komnas HAM, MUI, Muhammadiyah, dan NU.

Selama ini, kata Suhardi, pihaknya juga menggunakan metode turun ke lapangan untuk memberikan pencerahan deradikalisasi dengan melibatkan para pakar, akademisi, ulama, dan juga para mantan teroris.

Menurut Suhardi upaya penanggulangan radikalisme terorisme memang harus masif karena paham radikal terorisme sudah masuk ke berbagai ruang.

Di kalangan lembaga pendidikan bukan hanya pendidikan tinggi yang terpapar paham tersebut, namun sudah menyentuh jenjang sekolah dasar.

"Kalau tidak diantisipasi dengan baik sejak saat ini bisa terbayang apa yang akan terjadi di negara ini nantinya, apalagi dengan kemajemukan yang dimiliki bangsa ini," katanya.

Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengapresiasi langkah BNPT memperluas kemitraan dalam penanggulangan radikalisme terorisme.

Apalagi dengan kesadaran bahwa tugas itu tidak bisa ditangani sendirian.

Ia mengatakan ICMI akan membantu BNPT dalam mengatasi radikalisme dan terorisme yang saat ini sudah mengarah kepada kalangan terpelajar.

"Jadi, metode brainwash yang dilakukan kelompok teroris ini ternyata efektif, dan itu merebak ke mana-mana," ujarnya.

Menurut Jimly, Indonesia tidak sulit untuk jadi negara maju kalau memelihara budaya kekerasan. Oleh karena itu, budaya kekerasan yang selama ini ada harus dihilangkan.

"Untuk itu, ICMI akan membantu BNPT dalam mengatasi radikalisme terorisme dengan menggerakkan roda deradikalisasi dan kontraradikalisasi," katanya. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved