Kilas Balik SSK II Ditayangkan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Siak Bikin Merinding
Dalam video itu juga dikatakan sejak dinobatkan jadi Sultan, Syarif Kasim II sudah menunjukan perlawanannya terhadap Kolonial Belanda.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Mayonal Putra
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Kilas balik perjuangan Sultan Syarif Kasim (SSK) II ditayangkan melalui video dokumenter dalam rapat paripurna istimewa DPRD Siak dalam rangka HUT Kabupaten Siak, Rabu (12/10/2016).
Tayangan video dokumenter itu diiringi instrument yang menggetarkan, yakni instrumen Gugur Bunga, ciptaan komponis Ismail Marzuki.
Tayangan video itu membuat anggota DPRD Siak dan tokoh masyarakat serta hadirin ikut merinding. Kenapa tidak, berbagai perjuangan Sultan Syarif Kasim II diceritaka.
Selama hidupnya, 1893-1968, Sultan Syarif Kasim II telah membangun peradaban yang tinggi di Siak. Mulai dari tatanan kependudukan, tatanan pemerintahan, pendidikan dan pengiriman pelajar ke luar daerah seperti Medan, Padang dan Jakarta.
Dalam video itu juga dikatakan sejak dinobatkan jadi Sultan, Syarif Kasim II sudah menunjukan perlawanannya terhadap Kolonial Belanda.
Sikap dan perlawanan dengan Kolonial Belanda itu terus diperlihatkan Sultan hingga Republik Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.
Bahkan, Sultan sangat antusias menerima kemerdekaan yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta.
Sultan tidak hanya mengakui kemerdekaan RI, namun juga mengakui kedaulatan rakyat Siak dan wilayah Siak merupakan bagian dari Republik Indonesia.
Sultan juga menyerahkan sebagaian kekayaan dan tahtanya ke NKRI, hingga ia diangkat menjadi penasehat presiden Soekarno hingga akhir hayatnya.
Ia juga ikut berjuang secara fisik. Pada tahun 1946, negara yang baru merdeka kembali mengakami krisis. Kolonial Belanda kembali berhasrat menguasai wilayah Indonesia termasuk Siak.
Politik pecah belah Belanda yang menyarankan membentuk dewan Siak ditolak mentah-mentah oleh Sultan.
Sultan mengungumkan dengan radio dari Medan agar rakyat Siak menjaga kesetiaan kepada Republik Indonesia. Dalam pada itu, Sultan ikut membantu rakyat Aceh melakukan perjuangan fisik melawan Belanda.
Sejarah singkat perjuangan SSK II itu sengaja ditayangkan agar masyarakat kembali memahami nilai-nilai perjuangkan Sultan dalam membangun peradaban di Siak. Tidak sedikit undangan yang menyatakan rasa harunya setelah melihat tayangan dokumenter SSK II itu.
"Sangat merinding, haru, sedih dan bahagia. Ternyata perjuangan Sultan sangat besar untuk negeri ini. Video dokumenter itu layak ditonton oleh para pelajar dan masyarakat luas," sebut Irwan Pryatna, Kepala Bidang Damkar BPBD Siak.(*)
Baca Selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru
