Tolak Penghapusan Jamkesda, G3M Akan Turun Aksi
Prioritas masyarakat Inhil masih menggunakan program jaminan kesehatan yang ditanggung oleh daerah ini.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: M Iqbal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru : T. Muhammad Fadhli.
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN – Aliansi Gerakan Membela Masyarakat Miskin (G3M) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) akan turun aksi untuk menolak penghapusan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang akan diintegrasikan ke Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Menurut rencana, aliansi yang terdiri dari puluhan tokoh pergerakan aktivis di Inhil ini, akan menggelar aksi pada Rabu (11/1/17) pagi, dengan rute titik kumpul di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) menuju kantor DPRD Inhil.
G3M menilai penghapusan Jamkesda masih terlalu terburu-buru dan menimbulkan keresahan di masyarakat dengan Pengintegrasian Jamkesda ke BPJS Kesehatan yang akan diterapkan pada tahun 2018-2019 mendatang. Sementara di Inhil sudah mengikuti aturan pusat untuk menghapus Jamkesda yang saat ini sudah nonaktif.
Menurut Pirman selaku inisiator pergerakan tolak penghentian Jamkesda, prioritas masyarakat Inhil masih menggunakan program jaminan kesehatan yang ditanggung oleh daerah ini.
“Kita menyayangkan tergesa-gesanya pemerintah menonaktifkan Jamkesda, karena masih banyak masyarakat miskin yang belum terlayani BPJS kesehatan. Contohnya saja, seperti yang kita amati dilapangan, masyarakat yang menggunakan Jamkesda langsung ditolak oleh pihak rumah sakit," ujar Pirman saat diskusi terbuka membahas aksi bersama perwakilan organisasi antara lain, Yayasan Inhil Peduli, Komunitas Peduli Anak (KOMPAK), organisasi HMI Cabang Tembilahan, GMNI, DPM UNISI di halaman Gedung LAMR Inhil Jalan Sungai Beringin Tembilahan, Minggu (8/1/17) malam.
Menurut Pirman lagi, seharusnya pemerintah terlebih dahulu mempertimbangkan hal tersebut, Sebab, Masyarakat saat ini belum sepenuhnya bisa menerima BPJS.
“Pemerintah serta pihak terkait harus melakukan sosialisasi dulu kepada masyarakat sehingga masyarakat inhil khususnya bagi yang miskin bisa betul-betul paham dan menerimanya,” cetusnya.(*)
