Info Bisnis Sawit Riau
Gapki Riau Dorong Kesejahteraan Pekerja Sawit sebagai Investasi Jangka Panjang
Gapki Riau gelar workshop Peningkatan dan Adaptasi Dunia Usaha untuk Pekerja Sejahtera dan Kesehatan (PADU PERKASA) di Pekanbaru.
Penulis: Alex | Editor: FebriHendra
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Industri kelapa sawit bukan hanya penggerak utama ekonomi Riau, tetapi juga menjadi tumpuan hidup bagi ribuan tenaga kerja tetap, kontrak, dan harian lepas.
Di tengah kontribusinya yang besar, kesejahteraan pekerja dinilai sebagai investasi strategis yang tak bisa diabaikan.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Riau, Lichwan Hartono, dalam Workshop Peningkatan dan Adaptasi Dunia Usaha untuk Pekerja Sejahtera dan Kesehatan (PADU PERKASA) yang digelar di The Zuri Hotel Pekanbaru, Selasa (27/10/2025).
“Sistem kerja yang adil, transparan, dan saling menguntungkan merupakan kunci bagi perusahaan untuk membangun hubungan harmonis dengan pekerja,” ujar Lichwan.
Baca juga: Berkedok Ormas, Pria Ini Peras Perusahaan Sawit Rp5 Miliar, Ditangkap Saat Ambil Uang Panjar
Baca juga: Sopir dan Tukang Muat Gelapkan Hasil Panen Sawit Perusahaan
Menurutnya, tantangan seperti perlindungan kerja, kepastian upah, serta keselamatan dan kesehatan tenaga kerja masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama.
Ia menekankan bahwa kesejahteraan bukan sekadar kepatuhan terhadap regulasi, melainkan fondasi keberlangsungan bisnis.
“Jangan hanya perusahaan yang sejahtera, tapi karyawan tidak. Kesejahteraan itu memberikan rasa aman, yang pada akhirnya juga mendukung produktivitas,” tambahnya.
Workshop ini dihadiri puluhan peserta dari berbagai perusahaan perkebunan di Riau, termasuk manajemen, bagian SDM, dan serikat pekerja.
Berbagai topik penting dibahas, mulai dari manajemen hubungan industrial, perlindungan sosial tenaga kerja, hingga implementasi standar keselamatan kerja di lapangan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Roni Rahmat, turut hadir dan menyoroti pentingnya kepekaan sosial dalam membina hubungan kerja.
“Sensitivitas itu harus diterapkan, baik oleh pimpinan maupun para mandor dan petugas di lapangan. Jangan sampai masalah kecil membesar karena kurangnya empati dan komunikasi,” ucap Roni.
Ia menambahkan, suasana kerja yang kondusif hanya bisa tercipta jika pekerja merasa dihargai dan memiliki rasa memiliki terhadap perusahaan.
“Kalau hubungan antara perusahaan dan pekerja dijaga dengan baik, maka apa pun kebijakan yang dibuat akan lebih mudah diterima. Ini soal membangun rasa saling percaya,” tegasnya.
Selain sesi materi, workshop juga menghadirkan studi kasus dan diskusi kelompok untuk menggali strategi penerapan prinsip berkelanjutan.
Para peserta diajak memahami bagaimana aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dapat berjalan seimbang dalam operasional perkebunan.
| Harga TBS Riau Turun Periode 22–28 Oktober 2025 Jadi Rp 3.677 per Kg |
|
|---|
| Harga TBS Mitra Plasma Riau Naik, Umur 9 Tahun Tembus Rp 3.714,14 per Kg |
|
|---|
| Harga CPO Lokal Riau Naik Jadi Rp 14.921 per Kg, Kernel Tembus Rp 13.847 per Kg |
|
|---|
| Harga TBS Mitra Swadaya Riau Naik, Umur 9 Tahun Capai Rp 3.698,50 per Kg |
|
|---|
| Daftar Harga TBS Mitra Plasma Riau, Alami Penurunan Periode 8-14 Oktober 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.