Student Vaganza 2017
Student Vaganza 2017 Ditutup dengan Pengumuman Pemenang Lomba
"Yang paling penting diingat perbanyak teman dan relasi. Kenapa? Karena relasi inilah yang akan membantu dalam membangun bisnis," jelas Billy Boen.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Student Vaganza 2017, yang berlangsung selama dua hari, akhirnya ditutup dengan pengumuman para pemenang lomba berbagai kompetisi pada kegiatan tahunan ini, Selasa (14/2/2017).
Putri, mahasiswi UIR, merasa beruntung mengikuti Student Vaganza secara penuh dari hari pertama. Menurut wanita berkacamata ini, banyak hal yang diperoleh selama dua hari Student Vaganza, yang ditaja PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bekerjasama dengan Tribun Pekanbaru.
"Kegiatannya sangat memotivasi kami dengan para pembicara yang luar biasa. Banyak pelajaran yang bisa kami ambil. Dan juga, sangat menghibur dengan berbagai kompetisi yang digelar," kata dia
Putri pun berharap agar kegiatan serupa semakin banyak digelar di Kota Bertuah. "Dan untuk Student Vaganza, semoga terus berlangsung rutin setiap tahun," ucapnya.
Student Vaganza 2017 hari kedua di PKM Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Selasa (14/2/2017), makin semarak dengan dua pembicara yang memotivasi peserta, yakni pengusaha Billy Boen dan pakar manajemen Rhenald Kasali.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Islam Riau bergema dengan alunan musik akustik dari para peserta Student Vaganza.
Disaksikan ratusan penonton, para peserta lomba akustik ini menampilkan performa terbaik dengan berbagai jenis lagu, baik Indonesia maupun lagu internasional.
Usai dihibur alunan musik, PKM Universitas Islam Riau (UIR) bertambah ramai menjelang siang hari. Pasalnya, pembicara yang akan hadir adalah pengusaha muda Billy Boen.
Billy Boen memulai sesinya dengan mengatakan agen perubahan. Bagi dirinya, para peserta yang ada di hadapannya merupakan generasi muda yang menggenggam bentuk perubahan.
Sebagai motivasi, Billy menuturkan sejarah perjalanan kariernya hingga memiliki enam perusahaan saat ini.
Pria yang telah mengecap posisi manajer atau direktur pada perusahaan internasional, seperti Oakley dan Nike itu membagikan tips-tips dalam mencapai jenjang karier , hingga kemudian banting stir menjadi pengusaha seperti saat sekarang ini.
"Inti dari memulai bisnis ialah pemikiran prestasi dan nilai adalah segalanya salah. Yang paling penting diingat perbanyak teman dan relasi. Kenapa? Karena relasi inilah yang akan membantu dalam membangun bisnis," jelasnya.
Pria yang menulis buku tentang Young On Top ini menyarankan, dalam membangun usaha, jangan pernah mencoba untuk menutup diri.
"Karena zaman sudah berubah, saat ini, semakin banyak partner atau rekaman bisnis maka bisnis kita semakin bagus. Tetapi, jika kita menutup diri dan hanya ingin menjalankan usaha seorang diri, niscaya akan menemui kesulitan," paparnya.
Billy mengajak agar para mahasiswa mulai membangun usaha, apalagi saat ini dibantu dengan teknologi yang semakin memudahkan.
Selesai diberikan motivasi oleh Billy Boen, para peserta dihibur oleh penampilan peserta lomba akustik. Penampilan akustik ini disambut riuh oleh penonton karena lagu yang dibawakan sangat menghibur dengan aransemen yang ciamik.
Sekitar pukul 14.00, suasana semakin ramai, bahkan peserta meluap hingga ke tribun penonton PKM. Maklum, pembicara selanjutnya ialah pakar manajemen dari Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali.
Pendiri Rumah Perubahan ini memaparkan materinya dengan cara yang menarik. Dengan menampilkan cuplikan video, Rhenald Kasali memotivasi para peserta semaksimal mungkin.
"Semua yang hadir di sini adalah generasi milenial yang artinya memiliki sifat yang lebih terbuka dan empati. Oleh karenanya jangan sia-siakan kesempatan ini untuk menggali potensi diri," kata dia.
Rhenald Kasali mengingatkan kepada peserta agar selalu melatih mental dan nyali agar siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
"Banyak orang pintar tapi sering mengalami kegagalan. Hal ini terjadi karena mereka lupa untuk mengasah mental dan nyalinya, sehingga ketika dihadapkan dengan berbagai tantangan dan problematika, cepat menyerah dan bilang tidak sanggup," ungkapnya.
Dia menggugah para mahasiswa untuk hidup layaknya seekor burung Rajawali yang mandiri, bebas dan penuh perjuangan. "Jangan seperti burung dara yang sayapnya terikat dan hanya mengandalkan makanan pemberian dari majikan," kata dia sambil berfilosofi.(cr7)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/panitia-student-vaganza-2017-berfoto-bersama_20170214_185612.jpg)