Orang Tua Pinjamkan Laptop, Begini Semangat UNBK di SMPN 1 Tapung Hulu

"Ibaratnya, orang tua yang mampu meminjamkan Laptopnya kepada siswa yang kurang mampu. Jadi siswa tidak dipungut biaya sama sekali (dalam UNBK)," ujar Nandang.

Ketersediaan Laptop memang belum cukup. Mengingat peserta ujian sebanyak 240 orang. Sebanyak 198 orang dari SMPN 1 sendiri dan 42 orang dari SMPN 6 Tapung Hulu. Sekolah yang terletak di Desa Kusau Makmur ini juga ingin peserta didiknya ikut UNBK dan kemudian bergabung dengan SMPN 1.

"Makanya ujian dibagi tiga shift," ucapnya.

Saat persiapan dapat dilalui tanpa kendala berarti, Nandang menuturkan, sekolah begitu bersemangat menghadapi UNBK. Namun siapa nyana. Musibah menimpa sekolah ini pada hari pertama UNBK. Dua ruang kelas dimana UNBK dilaksanakan terbakar, Selasa (2/5) lalu.

"Saya terpukul. Nggak tega melihat anak-anak dan orang tua yang sudah begitu semangatnya," tutur Nandang.

Ia bahkan sempat ketakutan mempertanggungjawabkan jika ada Laptop yang rusak atau hilang. Pasalnya, Laptop dipinjam atas nama sekolah.

Saat kebakaran terjadi, semua Laptop diselamatkan dari kelas. Berserakan di halaman sekolah.

"Gimana nggak takut? Orang lagi ramai. Mungkin ada yang rusak atau hilang. Untunglah. Sudah dicek, semua Laptop tidak kurang satupun," ujarnya.

Hasil hitungan sekolah, Nandang memperkirakan, kebakaran itu menimbulkan kerugian materil Rp. 360 juta.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kampar bangga dengan antusiasnya SMPN 1 Tapung Hulu melaksanakan UNBK. Kepala Disdikpora, M. Yasir melalui Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Nila Sukmawati berharap, SMPN 1 menginspirasi sekolah lain.

"Apalagi sekolah-sekolah di kota. Sekolah di pelosok aja bisa," kata Nila. (*)

SUBSCRIBE Youtube: Tribun Pekanbaru,

LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru,

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru.