Lakukan Ritual Berbagi Hingga Saling Culik Istri Tradisi Nikah Suku Ini Terbilang Aneh,
Jika dalam satu keluarga memiliki anak pertama laki-laki, maka ia bisa menikah dengan adik perempuannya dari suami yang berbeda.
Baca: Indonesia VS Fiji, Pernah Dua Kali Bertemu di Kualifikasi Piala Dunia 1982
Melakukan tradisi berbagi istri di suku Himalaya ini terkait dengan minimnya sumber daya alam yang mereka miliki.
Nenek moyang suku Himalaya tidak mewariskan sumber daya alam yang melimpah untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Untuk itu, praktik berbagi istri atau secara modern dikenal dengan istilah poliandri digunakan sebagai satu cara untuk menjaga kelangsungan hidup dengan sumber daya yang dimiliki.
Dengan tradisi berbagi istri maka persediaan makanan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka secara bersama-sama.
Pernikahan yang terjadi di suku tersebut, telah diatur oleh keluarga mereka masing-masing.
Jika dalam satu keluarga memiliki anak pertama laki-laki, maka ia bisa menikah dengan adik perempuannya dari suami yang berbeda.
Dengan begitu, mereka bisa menikmati dan berbagi harta warisan nenek moyang secara bersama-sama dalam satu keluarga tersebut.
Baca: Indonesia VS Fiji, Ini Alasan Pelatih Fiji Pilih Indonesia dalam Laga Persahabatan
Hubungan keluarga yang terjalin pun akan semakin erat, karena mereka bisa saling membantu dan merawat adik-adiknya dari anak-anak suaminya.
Anak-anak itulah menjadi calon suami istri nantinya ketika telah mencapai usia dewasa, dan siap menikah.
Tradisi pernikahan yang tak lazim ini, tidak hanya terjadi di suku Himalaya saja.
Di beberapa daerah seperti suku Wadaabe di Nigeria juga melakukan tradisi yang cukup unik.
Pasalnya, ritual pernikahan yang terkenal di suku tersebut yaitu ritual saling mencuri istri.
Pernikahan yang terjadi di suku Wadaabe telah ditetapkan sejak awal, sejak mereka masih kecil.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/suku-wadaabe-di-nigeria-ritual-saling-curi-isteri_20170902_162546.jpg)