Tampak Seperti Ular, Sekujur Kulit Wanita ini Mengeras karena Kondisi Langka
Hal ini menyebabkan anak berusia 17 tahun itu memiliki kulit seperti ular di sekujur tubuhnya dan menyebabkan kulitnya mengeras.
Penulis: | Editor:
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang remaja telah dijuluki 'wanita ular' karena kondisi kulit yang langka.
Floraine Nalugon, dari Filipina, menderita ichthyosis lamell, yang hanya mempengaruhi satu dari 600.000 orang.
Hal ini menyebabkan anak berusia 17 tahun itu memiliki kulit seperti ular di sekujur tubuhnya dan menyebabkan kulitnya mengeras.
Dia mengungkapkan bahwa dia diintimidasi karena penampilannya, yang menurutnya sulit diatasi.
Orang tuanya mencoba membantunya mengatasi kenyataan tentang kondisinya.
"Orang tua saya mengatakan kepada saya bahwa saya dikandung dari ikan, karena itulah kulit saya terlihat seperti sisik ikan sampai ke tempat lain seperti kulit ular" kata Floraine.
Baca: Tubuh bengkak dan Muntah Setiap 5 Menit, Wanita ini Nyaris Merenggang Nyawa Karena Bayi Laba-laba
"Sakit rasanya saya mendengar mereka [orang atau orang asing] mengolok-olok saya." tambahnya.
Floraine lahir dengan kondisi, yang disebabkan oleh kelainan genetik yang mempengaruhi kulitnya, menurut literatur medis.
Gejala biasanya muncul dalam beberapa hari selama mengalami pergantian, dan penderita cenderung memiliki sisik seperti kulit ular yang kerap tampak berwarna kecoklatan.
Baca: Wanita ini Tiba-tiba Jago Menggambar Setelah Mengidap Tumor Otak, Karyanya Menakjubkan
Komentar yang kejam
Floraine dihina karena kondisinya sejak usia sangat muda, dan dia ingat bagaimana dia dipanggil orang dengan jijik saat keluarganya ke kota baru bernama Bukindnon.
"Awalnya, saya pikir saya bisa melarikan diri dari anak-anak di rumah, yang mengejek saya untuk kondisi saya," katanya.
Tapi sayangnya, ucapan buruk itu terus berlanjut, membuat harga diri wanita itu jatuh.
Walaupun demikian keluargannya tetap mencintai dirinya.
"Orangtuaku memberiku kekuatan. Mereka menyiramiku dengan cinta meski cacat fisik. Sekarang setelah hampir 10 tahun kemudian, saya akan kembali ke kampung halaman saya, Bohol." ujarnya.
Berharap untuk perawatan
Kini keluarga Floraine berharap dokter bisa meringankan penderitaannya.
Newslions, sebuah badan media internasional yang berbasis di India, membantu Shalini Yadav, seorang gadis India yang menderita penyakit kulit serupa, untuk mendapatkan perawatan medis.
Mereka dikatakan telah berhubungan dengan dokter yang merawatnya di Spanyol untuk mengetahui apakah mereka dapat membantu Floraine.
Floraine sangat senang saat diberi tahu bahwa orang-orang mencoba mendapatkan bantuan medis untuknya.
"Saya sangat senang mengetahui bahwa ada pengobatan penyakit yang saya derita," katanya.
Dia menyampaikan dia akan belajar dengan giat dan mendapat pekerjaan bagus sehingga menunjukkan kepada orang-orang yang mendiskriminasi dirinya bahwa dia mampu.
"Saya berharap bahwa saya juga akan diperlakukan seperti gadis India." tambahnya.
Baca: Manusia Ular, Gadis ini Berganti Kulit Setiap Enam Minggu
Pendanaan dibutuhkan
Dr Wilson, yang saat ini merawat Shalini di Rumah Sakit Humanline Banus di Marbella, mengatakan bahwa kondisi Floraine harus dapat diobati.
"Ada pengobatan mapan untuk penyakit ini yang disebut Ichthyosis, satu-satunya masalah adalah memiliki sarana untuk mendapatkan perawatan di tempat yang benar-benar dibutuhkan. Inilah hambatan terbesar yang kita hadapi." ungkapnya.
Shalini (16) didiagnosis menderita eritroderma, penyakit kulit inflamasi yang juga dikenal sebagai 'red man syndrome'.
Keluarganya sangat miskin sehingga mereka tidak mampu menjalani perawatan spesialis untuk meringankan penyakitnya, sehingga dia tidak bisa berjalan tanpa tongkat atau meluruskan tungkainya.
Penggalang dana lokal mendengar tentang keberadaannya yang menyakitkan dan memperingatkan rumah sakit di seluruh dunia.
Hal ini mendorong orang-orang setuju untuk memperlakukan Shalini secara gratis.
Dokter melaporkan bahwa telah terjadi perbahan baik signifikan dalam kesehatan Shilini dalam sepekan terakhir.
Ayah gadis itu, Raj Bahadur Yadav, mengatakan kondisi kulit anak perempuannya sudah mulai membaik.
"Para dokter telah memberi tahu kami bahwa akan ada perbaikan 80 sampai 85 persen dalam kondisinya setelah proses pengobatan selesai." ujarnya.
"Saya yakin jika gadis Filipina dibawa ke sini, dia juga akan menemukan obat untuk masalahnya." tutupnya.(*)
