Kepulauan Meranti

Demi Masyarakat Perbatasan, Bidan Lesti Rela Tinggalkan Anak dan Suami, Bertemu Hanya Sebulan Sekali

Padatnya kegiatan di tempatnya bertugas, ia hanya bisa mengunjungi anak dan suaminya sebulan sekali.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Afrizal
TribunPekanbaru/Guruh BW
Bawa pasien melahirkan 

Laporan Reporter Tribun Pekanbaru, Guruh BW.

TRIBUNPEKANBARU.COM,SELATPANJANG-Sejak ditugaskan di Pulau Topang, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti pada 2011 silam, Lesti harus meninggalkan seorang anak gadisnya dan suaminya di Pekanbaru.

Padatnya kegiatan di tempatnya bertugas, ia hanya bisa mengunjungi anak dan suaminya sebulan sekali.

Itu pun paling lama hanya tiga hari saja ia dan keluarganya bisa berkumpul.

Baca: Bikin Geram, Umurnya Baru 16 Tahun, Tapi Curanmor Sudah 17 Kali, Saat Aksi Gunakan Alat Ini

Baca: Hingga Jatuh ke Laut, Perjuangan Bidan Lesti Tolong Pasien Melahirkan Bikin Merinding

"Kalau ada ibu-ibu yang akan melahirkan, saya tidak bisa pulang. Kadang sebulan lebih baru bisa pulang," ujar Lesti, Kamis (6/10/2017).

Jebolan Akbid tahun 2003 di Pekanbaru ini mengungkapkan, kesibukannya sebagai bidan desa bukan saja mengurusi ibu-ibu yang akan melahirkan.

Namun, ia juga harus menjalankan rentetan program sosialiasi dan program kesehatan masyarakat, seperti Posyandu dan lain sebagainya di lingkungan masyarakat.

"Banyak program yang harus saya jalankan. Mulai dari ibu hamil, balita, remaja hinggga lansia," ujar Lesti.

Baca: Perempuan Berpakaian Seksi Ini Membuat Pengungsi Gunung Agung Susah Tidur, Ini Dia Penyebabnya

Baca: Diragukan Bisa Turun Lawan Persis Solo, Begini Kondisi Striker PSPS Fiwi Dwipan

Program-program tersebut kata Lesti ia jalankan ada yang sebulan sekali hingga seminggu sekali.

Namun, banyaknya kegiatan tersebut menjadikan bidan berusia 35 tahun ini harus keliling dusun setiap harinya.

Adapun program-program yang harus dilaksanakan Lesti adalah sebagai berikut:

1. Kelas Ibu Hamil
2. Posyandu bagi Ibu dan Balita
3. Kelas Ibu dan Balita
4. Kelas Remaja
5. Program PKPR untuk masalah perilaku remaja yang menyimpang.
6. Program Generasi Remaja Berencana (Genre).
7. Pembagian tablet tambah darah bagi remaja.
8. POS Windu PTM untuk remaja berusia 16 tahun hingga lansia.
9. Program Posyandu Lansia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved