Eksklusif
Jual Berbagai Jenis Sayuran di Pasar Tumpah di AKAP, Pria Ini Ngaku Bayar Rp 80 Ribu Setiap Malam
Dari pantauan Tribun pada Sabtu (7/10) sekitar pukul 02.00 WIB, aktivitas jual beli di pasar tumpah AKAP tampak cukup ramai
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sudah lebih dari setahun belakangan, Romi, pemuda asal Bukittinggi, berjualan berbagai jenis sayuran yang dibawa dari kampung halamannya. Mulai dari sawi, terong, buncis, labu siam, tomat, dan lobak dijajakan Romi di lapak yang digelarnya di pasar AKAP.
Paling lama, barang dagangannya tiba di Pekanbaru pukul 22.00 WIB. Selanjutnya, Romi mulai membongkar barang muatan yang dibawa dengan mobil pikap dari Bukittinggi tersebut.
Barang dagangan ia susun di lapak miliknya, sembari menunggu para pembeli berdatangan.
Baca: Untuk Buka Lapak di Pinggir Jalan Pedagang Bayar Hingga Rp 200 Ribu di Awal dan Rp 3 Ribu Perhari
Baca: Video: Ini Dia Penyebab Pedagang Gelar Dagangan di Bahu Jalan
Dari pantauan Tribun pada Sabtu (7/10) sekitar pukul 02.00 WIB, aktivitas jual beli di pasar tumpah AKAP tampak cukup ramai.
Para pembeli tampak berseliweran.
Romi mengungkapkan, sudah sepekan ini penjualannya turun.
Bahkan hampir 50 persen.
"Kemarin penjualan turun pas masuk bulan tua. Mungkin belum stabil," kata dia.
Ia menuturkan, kebanyakan yang membeli dagangannya adalah para pedagang kedai harian, pedagang sayur di pasar kaget atau pasar-pasar tradisional lainnya yang ada di Pekanbaru.
Baca: Berebut HP, Istri Pergi ke Dapur, Kembali dan Lakukan Ini Pada Sang Suami, Sadis!
Baca: Alat Sadapnya Kini Sudah Canggih, Mampukah Kinerja Kejaksaan Imbangi KPK?
Beberapa pembeli ada yang datang dari luar kota Pekanbaru. Misalnya dari Kabupaten Siak. Sedangkan untuk pembeli partai besar biasanya adalah pengusaha rumah makan.
Lebih jauh ia menyatakan, sayuran yang dibawanya ke Pekanbaru tersebut juga dibeli dari pedagang besar di Bukittinggi. Ia bisa menjual lagi dengan selisih harga Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu perkilogram, tergantung jenis sayuran.
Dibeberkan Romi, ia harus mengeluarkan uang Rp 80 ribu per malam yang disetorkan kepada pihak yang melakukan pungutan setiap hari. Menurut Romi, yang melakukan pungutan itu bukanlah petugas pengelola pasar resmi.
Namun saat ditanyai apakah ia keberatan dengan adanya hal tersebut, ia menggeleng. “Karena sudah semua masuk (pungutan biaya). Mulai dari lampu, kebersihan, keamanan, sama sewa lapak," ujar dia.
Baca: Wanita Ini Dicambuk, Diperkosa Ramai-ramai, Kepalanya Dipenggal Lalu Darahnya Diminum
Baca: Ibu Lari 3 Km Bawa Pisau Dapur Selamatkan Anaknya yang Digilir 3 Pria, Kasusnya Bikin Geger
Sementara itu saat ditanyai tanggapannya tentang pasar induk (terpusat), ia mengaku belum mau memikirkan soal itu. Karena dikatakannya, ia sudah cukup nyaman berjualan di pasar AKAP.
"Kalau memang peraturan Pemerintah ya terpaksa saya ikut. Tapi saya juga lihat dulu, gimana kondisi pasar induknya. Kalau memang sesuai, baru saya mau," tuturnya.
Terpisah, pedagang lainnya bernama Ijal yang berjualan bawang mengungkapkan hal senada. Ia mengemukakan sudah memiliki beberapa pelanggan tetap.
"Nanti kalau pindah ke sana (pasar induk) tentu susah langganan kita mau beli sama kita lagi. Belum lagi kalau misalnya jauh. Yang ada rugi kita," kata dia.
Meski demikian, jika memang pindah ke pasar pusat adalah suatu keharusan, sesuai peraturan pemerintah, mau tak mau ia terpaksa akan ikut pindah berjualan ke sana.
Masih dari pantauan Tribun, aktivitas jual beli sendiri ramai pada pukul 04.00 WIB. Para pembeli lalu lalang, ada yang menggunakan becak hingga mobil pribadi.
Salah seorang pembeli bernama Ratna yang ditemui Tribun saat membeli sayuran buncis mengatakan, ia memang biasa membeli barang untuk dijual kembali di pasar AKAP.
Selain lebih harga lebih murah, kualitas barang di sana juga cukup bagus.
“Jadi kita kalau jual lagi bisa dapat untung yang lumayan," kata wanita yang berjualan di Pasar Pagi Arengka ini. (TRIBUN PEKANBARU CETAK/dri/ale/smg)
Apa tanggapan Pemko Pekanbaru terhadap pedagang yang menggelar dagangan di bahu dan trotoar jalan di Pekanbaru? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru Edisi HARI INI.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pasar-tumpah-di-sekitar-jalan-ahmad-yani-pekanbaru_20171012_091918.jpg)