Tak Sadar Bantu Pembunuh Berantai, Pasangan Ini Akan Jadi Korban Berikutnya, Kuburan Sudah Disiapkan
"Apa yang kita lakukan selanjutnya. Aku pikir dia menggali kuburan itu untukku," imbuhnya.
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sepasang tunawisma, tanpa sadar telah membantu seoarang pembunun berantai.
Mereka telah membiarkan laki-laki itu tinggal di perkemahan mereka selama enam bulan, sebelum akhirnya ditangkap dan didakwa telah membunuh tiga orang laki-laki.
Baca: Dokter Ini Lari Gemetaran Saat Bayangan Putih Tiba-tiba Berdiri Disampingnya
Yang menakutkannya lagi, Paul Juror dan Theresa Dewald telah menemukan sebuah parit dalam yang baru digali pria bernama Nathaniel Pergrave.
Parit itu mungkin ditujukan untuk salah satu diantara mereka.
Pergrave mengaku telah membunuh tiga orang dan melukai yang keempat di daerah Fort Laurdedale, Florida secara serius selama seminggu pada akhir Oktober 2017.
Dalam sebuah konferensi pers Rabu (8/11/2017) Kapolres sementera Fort Lauderdale, Rick Maglione, mengatakan, Pergrave telah berencana membunuh lima orang, tetapi ditangkap sebelum dapat melakukannya.

Menurut Juror (58), laki-laki tampak tak bersalah.
"Dia hanya ingin mendirikan kamp dan dia yakin tidak tahu apa-apa tentang menjadi tunawisma," ungkapnya kepada Sun-Sentinel.
Juror dan istrinya terguncang dan tak percaya ketika mengetahui hal tersebut.
Penasaran untuk mengetahui lebih banyak, pada Rabu, Juror dia diam-diam mengendap melalui semak belukar yang jaraknya hanya beberapa meter dari perkemahan untuk menemukan lubang yang baru digalinya setinggi empat-lima kaki.
"Apa yang kita lakukan selanjutnya. Aku pikir itu mungkin, dia menggali kuburan itu untukku," imbuhnya.
Dikutip dari MailOnline pada Minggu (12/11/2017), aksi pembunuhan yang dilakukan Pergrave dimulai pada 20 Oktober 2017, ketika polisi mengungkapkan, seoarang pemuda 22 tahun telah menembak dua pria tunawisma, berusia 65 dan 68 tahun.
Ketika itu, dua tunawisma tersebut sedang tidur di sebuah pom bensin di Lauderhill, sebuah pinggiran kota Fort Lauderdale.
Pria berusia 65 tahun yang kemudian diidentifikasi sebagai Larry Scott, terbunuh.
Namun yang lainnya, yang ditembak di lehernya, selamat dan saat ini dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Keesokan harinya, polisi mengatakan Petgrave yang bekerja sebagai penjaga keamanan, membunuh John Jackson dari jarak dekat di belakang kepalanya di luar sebuah toko kelontong.
Polisi pun menemukan sosok yang identik di kedua TKP tersebut.
Seorang karyawan di pusat tunawisma Lauder Hill mengenali foto Petgrave, yang diambil dari kamera pengintai toko tersebut.
Dia bisa memberi keterangan pada polisi jika laki-laki itu adalah Petgrave.
Seminggu kemudian pihak berwenang mengatakan Petgrave menyerang lagi, masuk ke unit penyimpanan, mencuri gergaji dan golok.
Lalu menggunakannya untuk membunuh Derick Westley Tucker, 46, yang untuk sementara tidak memiliki tempat tinggal.
Penyelidik menemukan barang-barang itu bersama dengan sebuah pipa yang berlumuran darah di samping tubuh korban.
Kemudian melihat sebuah pesan tertulis dalam darah korban, yang berbunyi '4 STOP WAIT TIME.'

Polisi mengira nomor empat adalah untuk korbannya, dan tidak yakin dia tahu bahwa salah satu pria yang ditembaknya di Lauderhill selamat.
Petgrave kemudian ditangkap saat ditemukan di sebuah truk pickup Chevrolet hitam yang dilaporkan dicuri pada 18 September di Miami Gardens.
Dia kemudian mengaku mencuri parang dan gergaji dari unit penyimpanan.
Namun, mengatakan kepada polisi, mereka tidak akan pernah menemukan pistol yang dia duga digunakan untuk membunuh dua korban lainnya.
Baca: Kebakaran di Simpang Tabek Gadang, Warga Lihat Api dari Bengkel Mobil
Petgrave saat ini ditahan di Penjara Broward County.
(Tribunnews/Vika Widiastuti)