Bayi Gajah Jantan Bernama Harmoni RImba Lahir di Taman Nasional Tesso Nilo
Harmoni Rimbo merupakan anak gajah keenam yang lahir di tim Elephant Flying Squad sejak dioperasikannya tim ini dari tahun 2004.
TRIBUNPEKANBARU.COM, TESSO NILO - Kabar gembira datang dari Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau. Seekor bayi gajah telah lahir dari Elephant Flying Squad di taman nasional itu, Selasa, 21 November sekitar pukul 07:00 WIB.
Tim Elephant Flying Squad kerjasama WWF - Indonesia di Riau– Balai Taman Nasional Tesso Nilo, didampingi dokter hewan Annisa Wandhasari langsung melakukan pemeriksaan gajah tersebut.
Bayi gajah tersebut diberi Harmoni Rimbo oleh Bupati Pelalawan HM Harris bersamaan pada pembukaan Festival Taman Nasional Tesso Nilo yang berlangsung, Kamis (24/11) .

Bayi gajah ini lahir dalam kondisi sehat dengan berat sekitar 156 kg, tinggi badan 94 cm, lingkar dada 129 cm, panjang badan 101 cm, berat badan 156,03 kg, dan lingkar kaki 48 cm.
Ini merupakan anak gajah keenam yang lahir di tim Elephant Flying Squad sejak dioperasikannya tim ini dari tahun 2004 untuk membantu penanganan konflik gajah-manusia.
Induk dan anak gajah ini terus dalam pemantauan tim Flying Squad, dokter hewan dan petugas dari Balai Taman Nasional Tesso Nilo.
Dirjen KSDAE, Wiratno yang hadir langsung di Taman Nasional Tesso Nilo menyatakan, kelahiran gajah di Taman Nasional Tesso Nilo ini harus menjadi penyemangat semua pemangku kepentingan bahwa masih ada harapan bagi Taman Nasional Tesso Nilo.

”Taman Nasional Tesso Nilo ini menjadi prioritas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk dikembalikan lagi fungsi-fungsi ekosistemnya guna mendukung keberlangsungan keanekaragaman hayati di dalamnya, diantaranya gajah Sumatera,” katanya.
Kehamilan gajah Ria untuk pertama kali diketahui pada Mei 2016. Kemudian tim dan dokter hewan terus memantau prilakunya.
Memastikan hal ini, dokter hewan tim Elephant Flying Squad dan dari Dinas Peternakan Batu Sangkar, Sumatera Barat melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat USG (Ultrasonography) Juli 2017.
Hasilnya, tim dokter memastikan kehamilan Ria sekitar umur 10 bulan. Secara umum kondisi induk gajah ini sehat, dan fetus bergerak aktif.
Nurchalis Fadhli, Manajer Program WWF- Program Sumatera Tengah menyatakan, Taman Nasional Tesso Nilo ini hanya tersisa 25 persen hutannya.
"Kelahiran anak gajah ini memberi harapan dan dapat menjadi pengingat bahwa kita perlu berbagi ruang untuk semua mahluk, termasuk gajah’’.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Supartono. Pihaknya sangat gembira dengan kelahiran anak gajah ini. Ini merupakan bukti capaian terhadap konservasi ex-situ yang berada di dalam taman nasional.
Kawasan hutan Tesso Nilo berdasarkan studi populasi berbasis DNA yang dilaksanakan oleh WWF, Lembaga Molekular Eijkman dan Balai Taman Nasional Tesso Nilo memiliki 147 individu gajah.