Pelalawan
Volume Air Sungai Meningkat, 3 Wilayah di Pangkalan Kerinci Mulai Tergenang
Hadi merincikan titik terparah ada di Desa Rantau yang tepat berada di bantaran Sungai Kampar.
Penulis: johanes | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpelalawan.com, Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI- Curah hujan yang tinggi mengakibatkan volume air sungai di Kabupaten Pelalawan khususnya Pangkalan Kerinci semakin meningkat.
Akibatnya beberapa wilayah mulai tergenang pada Senin (8/1/2018).
Setidaknya ada tiga titik yang dipantau oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan yang terendam banjir di Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Air berasal dari luapan sungai yang berada disekitarnya.
Ditambah dengan hujan yang terus mengguyur Pangkalan Kerinci satu pekan terakhir.
"Tapi belum ada rumah yang terendam, hanya terdampak saja. Cuma fasilitas umum seperti jalan sudah digenangi air," beber Kepala BPBD Pelalawan, Hadi Penandio, kepada tribunpelalawan.com, Senin (8/1/2018).
Hadi merincikan titik terparah ada di Desa Rantau yang tepat berada di bantaran Sungai Kampar.
Baca: Dua Pintu Limpahan Waduk PLTA Koto Panjang Ditutup
Akses jalan ke desa pesisir itu sudah terputus secara total lantaran jalan poros terendam air.
Alhasil alat transportasi yang dipergunakan yakni kapal kayu bermotor yang kerap disebut kapal pompong.
Namun dipermukiman warga desa, air belum memasuki rumah masyarakat.
"Karena kebanyakan rumah di sana berpanggung, lebih tinggi. Mereka juga siap dengan kondisi seperti itu karena sudah terbiasa menghadapi banjir," tambah Hadi.

Selain itu, lanjut Hadi, di daerah Tanjung Putus Desa Kuala Terusan air semakin tinggi.
Banjir telah melintasi badan jalan yang dipergunakan masyarakat sehari-hari.
Ketinggian air memang masih bisa ditembus menggunakan kendaraan roda dua dan empat.
Air juga mulai menggenangi wilayah Simpang Kualo yang terletak di pesisir Sungai Kampar.
Baca: VIDEO: Saat Sandiaga Uno Nyanyi Lagu Minang Kampuang Nan Jauh di Mato
Banjir mulai memasuki halaman rumah yang tidak jauh dari badan sungai.
"Kita sudah meminta warga untuk waspada, jika sewaktu-waktu air mulai tinggi. Kita kan pantau terus dan berkomunikasi dengan aparatur di lokasi," tandasnya.
Volume air Sungai Kampar yang terus meningkat satu pekan terakhir diakibatkan curah hujan yang tinggi.
Selain itu dipengaruhi air kiriman dari hulu sungai hingga mengakibatkan banjir.
Namun BPBD Pelalawan memperkirakan air akan kembali surut beberapa hari kedepan.
Lantaran adanya pengumuman dari pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Bangkinang, Kampar.
Dua dari tiga pintu air atau spilway yang dibuka sebesa 3x3 meter pekan lalu, telah ditutup kembali.
Hanya satu pintu air saja yang masih dibuka.
"Pasti berpengaruh ke Sungai Kampar yang ada di wilayah kita. Mudah-mudahan banjir berkurang," ungkap Kepala BPBD Pelalawan, Hadi Penandio, kepada tribunpekanbaru.com, Senin (8/1).
Pihaknya memastikan belum ada rumah warga yang terendam akibat banjir dari luapan air sungai. Data masyarakat yang mengungsi juga masih nihil.
Tim BPBD masih siaga di lokasi-lokasi yang berpotensi terendam air.(*)