Eksklusif
Kasus Anak Putus Sekolah Jadi Fenomena Gunung Es
KASUS anak putus sekolah sebenarnya bak fenomena gunung es. Kelihatan sedikit di permukaan, namun sebenarnya jumlahnya sangat banyak.
Di daerah, program home schooling dapat diperkenalkan melalui pendekatan kepala dinas masing-masing daerah. Sebab mengenyam pendidikan adalah hak bagi setiap anak. Sesuai dengan undang-undang, sistem pendidikan nasional ada tiga jalur. Bisa formal, bisa nonformal, dan informal (keluarga).
Mohon perhatian pemerintah daerah untuk bisa mengelola kegiatan pendidikan bagi anak-anak, khususnya bagi mereka yang terpaksa bekerja lantaran masalah ekonomi.
Bayangkan saja, di sekolah kami (home schooling), anak-anak hanya belajar 3 jam sehari, waktunya 3 kali seminggu. Namun tetap bisa menghasilkan anak-anak yang cemerlang dan berkualitas.
Sebenarnya, untuk mereka para buruh atau pekerja anak, tetap ada waktu. Yang penting inti dari kurikulum pendidikan itu bisa diberikan dan tersampaikan kepada anak. Lalu anak itu dapat mengembangkan sendiri apa yang sudah dipelajarinya dari berbagai sumber. (Tribun Pekanbaru Cetak)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kak-seto-ke-polda-riau_20160328_133406.jpg)