MENCEKAM, Terdengar Teriakan Pekerja Saat Harimau Menerkam, 15 Menit Kemudian Jasad Yusri Ditemukan

Bius udah siapkan namun jarak tembak tidak maksimal maka tidak terjadi penembakan bius dan harimau bergerak menuju kebun.

Editor: Budi Rahmat
Penampakan harimau yang diduga serang warga di pelangiran Inhil 

Tim berbaur dengan masyarakat dengan target utama menenangkan masyarakat agar tidak terjadi amarah masyarakat yang berlebihan.

Baca: Alamak, Pekanbaru Terancam Kekurangan Guru, Ini Penyebabnya

Yusri Efendi (34), warga Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan yang tewas diterkam harimau, Sabtu (10/3/2018), bersama rekan kerjanya, ternyata sudah diberitahu warga ada harimau yang berkeliaran di sekitar lokasi kerjanya.

Yusri diterkam harimau di Simpang Kanan Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir sekitar pukul 19.00 wib.

Korban Yusri beserta tiga orang temannya sudah 15 hari bekerja membangun sarang walet di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sebagian besar warga Pula Muda memang bekerja di daerah Pelangiran dengan profesi sebagai tukang bangunan, pemanen sawit, hingga pencari kayu.

Sejak awal bekerja, masyarakat setempat sudah bercerita ada harimau berkeliaran di lokasi itu tapi tidak melarang mereka bekerja di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Harimau Sumatera tengah beristirahat di perkebunan sawit Desa Tanjung Simpang, Kec Pelangiran, Kab Indragiri Hilir.
Harimau Sumatera tengah beristirahat di perkebunan sawit Desa Tanjung Simpang, Kec Pelangiran, Kab Indragiri Hilir. (Dok BBKSDA Riau)

Ternyata hal itu terbukti setelah mereka membangun sarang walet.

Hampir setiap hari harimau menampakan diri dan melintas dari barak tempat tinggal maupun lokasi pekerjaan mereka.

"Saya kesal kenapa warga disitu tidak melarang mereka bekerja, kalau memang harimau sudah sering muncul," terang tokoh masyarakat Pulau Muda, Rusli (48), kepada tribunpelalawan.com.

Baca: Akhirnya Terkuak! Adik Syahrini Tak Sengaja Bongkar Kekasih Syahrini, Netizen: Inces Kalang Kabut

Hingga tibalah di hari naas, Sabtu (11/3/2018) malam lalu.

Mereka bekerja sejak pagi hari, tepat pukul 12.00 wib, Si Belang yang mungkin sedang kelaparan muncul dibawah bangunan dengan aumannya yang khas.
Merasa terancam, mereka tetap di atas bangunan sambil menyelesaikan pekerjaannya.

Hingga sore hari sekitar jam 16.20 wib, Si Raja hutan kembali melintas dan membuat mereka semakin waspada.

Hingga menjelang malam, usai azan maghrib berkumandang harimau tidak muncul lagi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved