Kampar
MIRIS. . . 15 Fakta Mengejutkan Remaja 13 Tahun Melahirkan di Kampar, Mulai Tunjukan Titik Terang
Kasus remaja 13 tahun melahirkan di Kampar mulai menunjukan titik terang. Sejumlah fakta mengejutkan pun bermunculan
Penulis: Afrizal | Editor: Afrizal
Ini memang cukup mengejutkan.
MH mengaku malu memanggil bayinya dengan anak.
"Malu panggil nak. Jadi nanti panggil Pelangi aja," ujarnya.
7. Baru 2 Tahun tinggal di Kampar
HM dan keluarganya belum begitu lama tingga di Kecamatan Tapung.
Abang korban RN mengatakan, MH dan orang tuanya baru sekitar dua tahun tinggal di Kilometer 11 Jalan Garuda Sakti Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.
Keluarga pindah dari Desa Terapang Raya Kecamatan Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan.
Orang tuanya sangat sedih. Bahkan keluarga besar di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang tahu kejadian ini, juga sangat geram.
8. Sempat sekolah sebelum pindah
Sebelum pindah ke Kampar, HM dan orangtuanya tinggal di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Sebelumnya, MH mengaku terakhir duduk di bangku Kelas V Sekolah Dasar sebelum pindah ke Kampar.
Di Kampar, MH tidak melanjutkan pendidikannya atau putus sekolah.
9. Sempat Bilang Tak Kenal Pelaku Rudapaksa
Sebelum mengakui pelaku rudapaksa terhadap dirinya, HM sempat menuturkan tidak kenal dengan pelaku.
Ketua Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar, Hafiz Tohar mengungkapkan, MH sulit diajak berkomunikasi.
Ia mengakui dirudapaksa beberapa bulan lalu.
Namun pengakuan HM belum bisa dijadikan bahan untuk menindaklanjuti penanganan kasus.
"Korban nggak ingat kapan (dirudapaksa). Siapa? Nggak tahu dia," kata Hafiz, Kamis (8/3/2018).
Ia mengatakan, korban juga nggak mengenal suara dan bau badan pelaku.
Namun HM diduga dirudapaksa di rumahnya.
Pelaku menggunakan penutup wajah.
10. HM Mengaku Sempat Diancam Pelaku
Saat peristiwa naas tersebut terjadi MH mengaku pelaku langsung mencarinya sampai ke kamar mandi.
Lalu memaksanya masuk ke dalam kamar.
Di kamar itulah ia dirudapaksa.
Pelaku kemudian mengancam HM setelah melakukan aksinya.
"Jangan bilang sama bapak mamamu! Kubunuh kau kalau kau bilang," ujar HM mengulang ancaman pelaku.
Setelah itu, pelaku pun pergi begitu saja.
11. HM Tak Sadar Hamil dan Tak Pernah merasa mual
Rudakpaksa yang dialami HM membuatnya hamil.
Namun remaja 13 tahun ini tidak tahu dirinya mengandung.
Padahal ia mengandung sampai tujuh bulan.
Warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung ini pernah merasakan ada keanehan di perutnya.
Namun ia tidak terpikir ada bayi dalam rahimnya.
Selama hamil, ia mengaku tidak pernah merasa mual.
Sampai akhirnya HM selalu buang air kecil.
Ibunya yang cemas membawa ke bidan desa.
"Mama bawa ke bidan," katanya saat ditemui di Sekretariat P2TP2A Kampar, Kamis (8/3/2018).
Setelah dicek, ternyata cairan yang keluar dari kelaminnya adalah air ketuban.
Di situlah baru diketahui MH hamil.
12. Dilarikan ke RS di Pekanbaru
Saat dicek ke bidan diketahui air ketuban sudah pecah.
Kemudian HM dilarikan ke rumah sakit di Pekanbaru.
Seharusnya usai melahirkan bayi dirawat dulu.
Namun ketiadaan biaya memaksa keluarga harus membawa pulang segera bayi dan remaja 13 tahun tersebut.
13. Lahir Prematur
Bayi perempuan HM lahir prematur secara normal, Senin (5/3/2018).
Bayi lahir baru berusia tujuh bulan dalam kandungan.
Beratnya hanya 600 gram.
Bayi malang itu sempat dirawat seorang bidan desa bernama Siska dengan peralatan seadanya.
14. Bayi Dirawat di RSUD Bangkinang
Remaja 13 tahun melahirkan di Kampar ditampung di Sekretariat Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar.
Ia dibawa ke kantor yang terletak di Jalan Prof. M. Yamin, Bangkinang Kota depan Kantor BPKAD Kampar itu, Selasa (6/3/2018) malam.
Sedangkan sang bayi dirawat di RSUD Bangkinang sejak Selasa malam.
"Bayinya harus di-incubator. Terlalu kecil," kata Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar, Rabu (7/3/2018) siang kepada Tribunpekanbaru.com.
15. Sempat panggil anaknya dengan sebutan Adik
Remaja 13 tahun melahirkan di Kampar melahirkan secara normal di Pekanbaru.
Pihak P2TP2A Kampar mengaku sempat eksulitan mengajak komunikasi warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung itu.
Namun yang mengagetkan HM memanggil bayinya dengan sebutan adik.
"Mana adik? Adik saya itu," kata Hafiz mengulang ucapan HM memanggil bayinya.
Ia tidak tahu maksud sebutan "adik" untuk sang bayi.(*)