3 Hacker Surabaya Ditangkap FBI, Bikin Resah Departemen Kehakiman Amerika Serikat
Melalui Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat, Departemen Kehakiman berkoordinasi dengan Polri untuk menangkap para hacker tersebut.
Para tersangka tercatat sebagai mahasiswa di perguruan tinggi swasta itu.
Yoga Punantya, mahasiswa Jurusan Sistem Informasi semester 4 ini mengaku sejumlah mahasiswa sudah membiacarakannya sejak berita soal penangkapan diberitakan media masa.
Menurut Yoga, dosen juga sempat menyentil soal itu di dalam ruang kuliah.
"Ya secara tidak langsung sih, menyentil. Dosen bilang kalau sudah menguasai sesuatu atau ilmu tertentu janganlah digunakan untuk hal-hal negatif atau merugikan. Begitu pesannya," ujar Yoga.
FBI Masih Buru Tersangka Lain
Polda Metro Jaya juga mengaku masih mencari tiga pelaku lain yang belum tertangkap.
Kepolisian menyebut pihaknya terus bekerja sama dengan Internet Crime Complaint Center (IC3) untuk menuntaskan kasus ini.
IC3 sendiri merupakan badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat (DOJ), Federal Bureau of Investigation (FBI).
Baca: Sejumlah Buruh Sektor Perkebunan Ingin Dilibatkan dalam Penetapan Upah
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono mengungkap, proses penangkapan tiga pelaku ini bermula dari pusat pelaporan kejahatan di AS.
Menurut laporan, puluhan sistem berbagai negara rusak.
Setelah ditelusuri, pelakunya menggunakan IP Address yang berada di Indonesia, tepatnya Surabaya.
Pakar informatika sekaligus Dosen Teknik Informatika, Institut Teknologi 10 November Surabaya, Baskoro Adi Pratomo menuturkan, dalam melancarkan aksinya, hecker memang bisa dilacak melalui IP Address.
"Melacak IP Address gampang-gampang susah. Susahnya ketika mereka menyembunyikan IP atau menggunakan IP orang lain untuk aksi hacking. Bisa saja pelaku lain yang belum ditangkap tidak bisa dilacak IP-nya karena hal itu," ungkapnya.
Dosen yang tengah melanjutkan studi S3 di Inggris ini menerangkan, ketika IP bisa dilacak, maka informasi detail bisa didapatkan.
"Kalau sudah ketahuan IP Addressnya pasti diketahui informasi detailnya. Misalnya di mana rumah atau lokasi saat aksi tersebut dilakukan, dilakukan pada jam berapa saja, itu bisa diketahui," tegasnya.(tibunnetwork/surya/nis/mif)