Kampar
Buntut Temuan Benda Aneh, Kades Ungkap Fakta Mengejutkan Galian C Dekat Candi Muara Takus
Yungman sebenarnya telah melaporkan dugaan penyimpangan Galian C itu kepada Camat XIII Koto Kampar.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nando
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG- Kepala Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar, Yungman mengklaim lokasi Galian C jauh dari Candi Muara Takus.
Namun ia mengungkap dugaan penyimpangan dalam aktivitas penambangan pasir dan batu itu.
Yungman menyebutkan, DU adalah orang yang diketahui sebagai pemilik usaha Galian C itu.
Ia mengakui pernah mengeluarkan rekomendasi izin lokasi.
Namun pelaksanaannya tidak sesuai dengan rekomendasi yang dia keluarkan.

Baca: Benda Aneh Ini Ditemukan Dekat Candi Muara Takus, Sudah Lama Terpendam, Kepala Desa Sebut, Itukan. .
Baca: DLH Kampar Pastikan Tidak Pernah Keluarkan Izin Galian C Sekitar Candi Muara Takus
"Rekomendasi izin yang saya keluarkan, (lokasi Galian C) jaraknya satu kilometer dari jembatan. Tapi nampaknya sudah menyimpang dari rekomendasi," ujar Yungman, Senin (19/3/2018).
Jembatan yang dimaksud adalah penghubung Muara Takus dengan Desa Gunung Bungsu.
Selain lokasi pengerukan yang diduga menyimpang, Yungman juga mengungkap aktivitas Galian C tanpa papan plang.
Pemilik usaha tidak memasang papan merk berisi nama pengusaha atau nama perusahaan berikut nomor izinnya.
"Kalau yang lain kan, ada papan namanya. Jelas apa nama perusahaannya. Ada nomor izinnya juga," kata Yungman.
Ia mengaku tidak tahu apakah Galian C itu sudah mengantongi izin resmi dari pemerintah setelah rekomendasi lokasi dia keluarkan.
Yungman sebenarnya telah melaporkan dugaan penyimpangan Galian C itu kepada Camat XIII Koto Kampar.
Namun ia tidak tahu langkah yang telah diambil terhadap laporan tersebut.
Ia juga tampaknya kecewa dengan kinerja DLH Kampar.
Menurut dia, DLH mestinya melakukan pemeriksaan terhadap Galian C yang diduga langgar aturan.
"DLH ini, entahlah," keluhnya.
Yungman mengungkapkan, aktivitas Galian C masih berlangsung.
Adapun Galian C yang sekarang sedang tidak beroperasi, kata dia, karena air sedang pasang dan menggenangi lokasi terlalu dalam.
Sebelumnya warga menemukan beberapa benda aneh di bekas lokasi Galian C dekat Candi Muara Takus, Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar.
Benda ini diyakini masih bagian dari candi yang sudah lama terpendam di dalam tanah.
Informasi ini didapat Martin Hendra dari warga sekitar candi, Jumat (16/3/2018) sore lalu.
"Menurut masyarakat, ada penemuan berupa pelataran candi yang sudah digerus Eskavator (alat berat)," ungkapnya, Minggu (18/3).
Baca: Trauma Dilecehkan Si Predator, Bocah Perempuan Ini Barikade Pintu Masuk Kamarnya
Baca: Para Bule Rekam Detik-Detik Gajah Melahirkan di Taman Nasional, Videonya Menakjubkan
Martin mengatakan, lokasi penemuan berjarak sekitar 400 meter di utara candi.
Tepatnya ke arah jembatan penghubung Desa Muara Takus dengan Desa Gunung Bungsu.
Martin mengatakan, penambangan pasir dan batu itu tidak beroperasi lagi.
Pengusaha meninggalkan bekas pengerukan begitu saja.
Kini yang tinggal hanya genangan di lubang bekas galian.
Sedangkan tanah digali habis-habisan.
Menurut Martin, benda-benda itu berupa batu kuno berukuran 16 sentimeter persegi dengan ketebalan 4 sentimeter.
Warga mempercayai, batu itu adalah penyusun bangunan rumah masyarakat kerajaan sekitar candi di zaman dahulu.
"Bisa jadi banyak artefak di dalam tanah (yang masih terkubur)," kata Martin.
Ia sudah memberitahu penemuan ini kepada seorang pejabat Dinas Pariwisata Riau, Darliana yang juga dikenal sebagai Arkeolog.
Masyarakat berharap situs sejarah yang diduga masih terkubur di dalam tanah ditemukan. (*)