Ngeri, Rusia Sudah Bersiap Hadapi PD III, Warga Disarankan Bawa Beras dan Oatmeal di Penampungan
Menanggapi situasi krisis Suriah kian memanas, saluran televisi pemerintah Rusia menyiarkan tayangan berisi informasi yang tidak biasa.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Dugaan penggunaan senjata kimia dalam serangan di Douma oleh pasukan Suriah telah memancing reaksi keras dari negara Barat. Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis siap membalasnya dengan serangan militer, kendati belum ada keputusan resmi.
Sementara, Rusia yang bersekutu dengan Suriah, bakal memberikan perlindungan maksimal di negara yang sedang dilanda konflik itu.
Menanggapi situasi krisis Suriah kian memanas, saluran televisi pemerintah Rusia menyiarkan tayangan berisi informasi yang tidak biasa.
Penyiar di saluran berita Rossiya-24 meminta penontonnya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan Perang Dunia III.
Dilansir dari Metro, Jumat (13/4/2018), penyiar menyarankan agar masyarakat membawa sejumlah barang dan makanan terbaik yang bisa dibawa ke tempat penampungan.
Penyiar meminta penonton membawa yodium untuk melindungi diri mereka dari radiasi.
Baca: Semakin Memanas, Ini Peta Kekuatan Militer AS dan Rusia Jika Terjadi Perang
Baca: Siap-siap Baper, Jung Hae In-Son Ye Jin Makin Mesra di Drama Pretty Noona Who Buys Me Food
Baca: Perda Sudah Ada Tapi Produk UMKM Lokal Masih Minim Masuk Waralaba
Baca: Dipengadilan, Setya Novanto Terisak Curhat Pernah Hidup Susah Hingga jadi Pembantu
Baca: Mau Kemana di Akhir Pekan? Ini Event di Pekanbaru Guna Mengisi Waktu Liburan

Penyiar bernama Alexey Kazokov itu juga menganjurkan masyarakat agar membawa beras dan oatmeal karena mampu bertahan lebih dari tiga tahun.
"Hidup di bawah tanah tentu saja akan sulit untuk bisa makan yang manis. Cokelat, permen, susu kental manis, itu semua ditinggalkan," katanya seperti dilansir tribunpekabaru.com dari kompas.
"Para penyintas profesional tidak merekomendasikan membawa produk tersebut ke pusat penampungan," tambahnya.
Baca: Jessica Iskandar Pindah ke Amerika, Nia Ramadhani Ungkap Hal yang Terjadi Pada Jedar
Baca: Jelang Puasa dan Lebaran Kebutuhan Gas 3 Kg Naik, Pertamina dan Disperindag Diminta Lakukan Ini
Seorang pakar yang diwawancarai melalui Skype, Eduard Khalilov menambahkan, akan sangat baik jika masyarakat membawa lebih banyak air.
"Anda bisa hidup tanpa makan selama dua atau tiga pekan, namun lebih sulit jika harus hidup tanpa air dalam waktu tiga hari saja," ujarnya kepada kompas.com dikutip tribunpekanbaru.com
Ketegangan menanggapi serangan senjata kimia oleh pasukan Suriah nampak mencapai puncaknya, terutama setelah Rusia memveto draf yang diajukan AS di Dewan Keamanan PBB.
Baca: Dijanjikan Proyek oleh Pelaku, Mobilnya Malah Dibawa Kabur, Korban Berharap Ini Pada Masyarakat
Baca: Boleh Dicoba, Ini Tips Mudah Bebas Nonton Youtube Sepuasnya Tanpa Beli Kuota
Baca: Lolos Verifikasi, Ketum Partai Ini Malah Mengundurkan Diri, Terungkap Penyebabnya. . .
AS mengajukan proposal untuk menyelidiki penggunaan senjata kimia di Suriah.
Para pemimpin negara Barat meyakini, klorin digunakan dalam serangan pada Sabtu (7/4/2018) di Douma, kota utama benteng pemberontak di Ghouta Timur, Suriah.
Pemerintah Inggris memperkirakan 75 orang tewas dalam serangan itu, dan meminta Presiden Suriah Bashar Al-Assad untuk bertanggung jawab.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tayangan TV Rusia Minta Penonton Bersiap Hadapi Perang Dunia III"