Prabowo: Saya Sudah Berjuang Seperti Ini, Masa Ujungnya Cuma Jadi Cawapres Pak Jokowi?

Dia mengatakan, Prabowo dalam pertemuan bersama Luhut menyampaikan keengganannya maju menjadi cawapres Jokowi.

Editor: Muhammad Ridho
kolase
Joko Widodo dan Prabowo Subianto 

Pangi mengatakan, seharusnya Prabowo belajar dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri, yang sadar dirinya selalu kalah, kemudian memilih menahan diri dan merelakan kader potensial lainnya maju berkontestasi.

Menurutnya, masyarakat sudah jenuh head to head antara dua tokoh ini. Apalagi, elektabilitas Prabowo yang dinilai sudah klimaks saat pilpres kemarin.

Prabowo diibaratkan sebagai film lama yang usang, dan tidak menarik lagi untuk ditonton.

“Masyarakat ingin pertarungan aktor baru, sehingga film menjadi menarik dan seru," ulas Pangi.

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan Prabowo sebagai king maker-nya, lebih dilihat sebagai 'lawan serius' yang bakal dihadapi oleh koalisi Jokowi.

Hal ini tidak terlepas dari elektabilitas Gatot yang kian menanjak.

Sebelumnya, dalam kemenangan Anies-Sandi untuk DKI 1, Prabowo membuktikan dirinya sebagai peracik andal.

Padahal, Anies-Sandi kalah pamor dari dua pasangan lain, terutama dari petahana Ahok-Djarot.

"Ketika skenario Anies ditarik jadi capres atau cawapres, keuntungan diperoleh Prabowo dan Gerindra. Wakil Gubernur DKI sekaligus kader Gerindra Sandiaga Uno, otomatis naik jadi gubernur," ucap Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Prabowo dinilai lebih piawai sebagai aktor di belakang panggung, memilih calon pemimpin potensial, dan meramu strategi pemenangan, ketimbang maju sebagai kontestan di pilpres.

“Kini saatnya Prabowo harus realistis, dia lebih bisa menyiapkan dan memberikan kejutan untuk meruntuhkan skenario ‘geng’ Jokowi,” ucap Pangi. (Warta Kota Live/Rina Ayu)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved