Rakyat Suriah Merana, Negara Mereka Dijadikan Ajang Uji Coba Rudal Rudal Maut Amerika dan Sekutunya

Namun bukan hanya Tomahawak saja yang digunakan untuk menjagal tentara Assad maupun rakyat Suriah tak berdosa.

Editor: M Iqbal
Twitter/@arturaskerelis
Kondisi Damaskus 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Serangan Amerika Serikat dan sekutunya ke Suriah beralaskan tentang penggunaan senjata kimia rezim Bashar al-Assad.

Serangan ini tentunya membuat posisi Suriah terjepit.

Selain melawan Amerika, pemerintahan Bashar al-Assad juga masih harus berperang dengan pemberontak ISIS di dalam negaranya.

Keadaan menjadi semakin runyam ketika Rusia ikut campur dan mendukung Presiden Suriah untuk tetap berkuasa.

Suriah merana, negara itu digempur dari luar dan dalam, parahnya lagi baik Amerika dan Rusia membawa senjata-senjata baru untuk di uji cobakan di medan pembunuhan massal bernama Suriah.

Baca: Saat di Eropa Kapal Selam Indonesia Ini Bikin Berang Angkatan Laut Prancis

Tercatat Amerika Serikat dan sekutunya sudah meluncurkan lebih dari 105 Rudal Tomahawak untuk melalap sasaran-sasaran strategis di daratan Suriah.

Namun bukan hanya Tomahawak saja yang digunakan untuk menjagal tentara Assad maupun rakyat Suriah tak berdosa.

Masih ada rudal-rudal baru pembawa maut yang hendak diuji coba di Suriah demi mendapat cap battle proven, diantaranya adalah :

1.AGM-158 JASSM-ER

AGM-158 JASSM ER

 

 

Rudal udara ke permukaan ini ada sejak tahun 2009 lalu.

AGM-158 ER buatan Lockheed Martin ini bisa terbang dengan kecepatan tinggi.

Baca: Setelah Luhut Temui Prabowo, Kini Wiranto Akan Temui SBY, Apa yang Akan Dibahas?

Dengan membawa hulu ledak seberat 450 kg, bisa dipastikan bangunan maupun bunker bisa hancur berantakan jika dihantamnya.

Jarak tembakanya pun sangat jauh, yakni mencapai 1.000 kilometer dari titik rudal diluncurkan.

Rudal ini sudah diluncurkan dan berhasil menghantam sebuah pusat penelitian yang diklaim pusat pengembangan senjata kimia di Barzah, Damaskus.

2.Storm Shadow

Storm Shadow

 

 

Rudal Storm Shadow merupakan rudal konsorium bersama antara Inggris, Prancis dan Italia.

Storm Shadow dikembangkan oleh perusahaan produksi senjata MBDA.

Mempunyai kecepatan 0,8-0,9 Mach dan mampu menjangkau sasarannya sejauh 560 kilometer.

Baca: Jual Kesuciannya Rp13 M, Wanita Ini Beberkan Tentang Apa yang Terjadi Setelahnya, Mengejutkan

Berkat adanya perang di Suriah, Storm Shadow mendapat debut pertempuran pertamanya.

Rudal ini sudah delapan kali diluncurkan untuk menghantam fasilitas senjata milik tentara Assad di barat Homs.

Juga sudah menghantam bunker yang dikaim sebagai tempat pengembangan senjata kimia, The Him Shinshar Chemical Weapons bunker.

3.SCALP EG (Système de Croisière Autonome à Longue Portée – Emploi Général)

SCALP EG

Melihat dari namanya saja SCALP EG pastilah dari Prancis.

Rudal SCALP merupakan versi ala Prancis dari rudal Storm Shadow.

Membawa hulu ledak seberat 450 kilogram dan mampu menjelajah sekauh 560 kilometer.

Namun rudal SCALP diklaim oleh Rusia dan Suriah berhasil ditembak jatuh semuanya oleh sistem pertahanan rudal negara itu.

Melihat dari anomali ini maka Suriah bisa dijadikan ajang uji coba senjata baru antara pihak Sekutu dan Rusia.

Tak kalah dengan Amerika, Rusia juga menguji-coba sistem pertahanan rudal baru miliknya S 400 dan pesawat stealth Sukhoi Su-57 disana hnaya untuk mendapat cap battle proven.

Baca: Satu Psikopat dan Satunya Lagi Penuh Empati, Ini Kisah Kembar Siam yang Memilukan

Sekedar catatan Amerika dan Rusia adalah produsen sekaligus eksportir terbesar senjata dunia.

Keuntungan atas penjualan senjata kedua negara sangat tinggi, apalagi jika ada sistem senjata macam tank, pesawat dan lainnya sudah bercap battle proven alias teruji dalam pertempuran maka harganya akan naik drastis serta cepat laku terjual.(*)

Source : Defense News.com
Penulis : Seto Ajinugroho

Baca: Kebiasaan Konsumsi Makanan Seperti Ini, Bocah Ini Didiagnosa Idap Kanker Pankreas Stadium 4.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved