Pengacara Ini Melepas Pekerjaan Bergaji Rp 1 Miliar untuk Menjual Asinan Pepaya, Ternyata Alasannya

Setelah 14 tahun menggeluti pekerjaanya, pada 2015 lalu, Louis memutuskan untuk berhenti bekerja.

istimewa
Louise memilih jualan asinan pepaya daripada jadi pengacara terus. 

Awalnya sang ibu merasa skeptis dengan keputusan putrinya, cemas tentang ketidakstabilan akan putrinya menjalankan bisnisnya sendiri, dibandingkan dengan karirnya sebagai pengacara.

Louis bilang, ibunya benar-benar gembira untuk dirinya, tetapi awalnya menyerah dari karir di bidang hukum menjadi ke makanan.

“Karena hal itu cukup berbeda di Philipina. Anda sekolah dan pendidikan sangat menekan anda untuk mendapatkan pekerjaan yang pantas jika anda suka,” kata Louise.

Mama Bakat memberikan resep asinan pepaya kepada putrinya, Marlene
Mama Bakat memberikan resep asinan pepaya kepada putrinya, Marlene ()

Produk utama Louise adalah asinan Mestiza yang dijual seharga 3,75 poundsterling atau Rp75 ribu per botol, yang dibuatnya di dapur rumahnya.

Ia mengaku bahwa perlu perjuangan untuk membawa kuliner Philipina ke Inggris, karena kuliner itu belum punya pasar yang besar dibandingkan kuliner lain di dunia.

Wanita itu memulai bisnisnya dengan berjualan di kaki lima dan punya 7-10 pelanggan, yang beberapa diantaranya adalah teman.

Orang-orang akan bertanya: “Apa makanan orang Philipina? Apakah rasanya seperti makanan China?”

“Ini adalah mengenalkan sesuatu yang benar-benar baru tetapi setipa kuliner dimulai dari tidak terkenal. Jadi aku hanya mengatakan kepada mereka untuk mencoba atau datang melihat apa yang aku kerjakan,” lanjut Louise.

Louise menyiapkan asinannya dengan memarut papaya mengkal dengan sebuah serutan sehingga terlihat seperti mie.

Ia mengombinasi papaya dengan wortel, cabai, bawang, dan jahe. Setelah itu sayuran tersebut dicampur dengan cuka dan garam selama 24 jam.

Keluarganya mengembangkan proses pembuatan asinan, dan Louise tidak akan mengangkat sayuran itu sebelum ibunya mencoba rasa asam cukanya.

Berbicara untuk dokumentari BBC, ibunya, Marlene, mengatakan: “Aku begitu bangga padanya karena aku tahu bahwa ia bangga akan akar keluarga. Aku tahu ia akan melakukannya dengan baik.”

Dilansir dari situs Mail Online, kontestan ‘Two’s Top of the Shop’ dinilai pada sejumlah produk yang mereka jual, bagaimana produk dipasarkan, bagaimana menjalankan bisnis mereka, dan tentunya kualitas produk itu sendiri.

Di episode ke-8, para koki amatir itu membuat jenis-jenis makanan yang berbeda akan bersaing menjadi yang terbaik dalam kategori mereka memenangkan tiket ke babak final.

Di episode final juri Nisha Katona dan Alison Swan Parente akan memutuskan siapa yang memiliki produk terbaik dari semua kategori.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved