Terpilih sebagai PM Malaysia ke 7 dan Tertua, Ini 4 Janji Mahathir Muhammad
Mahathir Mohamad (92) telah resmi menjadi perdana menteri ketujuh sekaligus yang tertua di Malaysia.
Namun, kelompok oposisi saat itu menentang penerapan pajak GST sebesar 6 persen karena dianggap terlalu tingg
Selain ini, penerapan pajak ini, pendapatan masyarakat miskin Malaysia akan terdampak dan mereka akan semakin berhati-hati dalam membelanjakan uang.
Pajak GST ini oleh sebagian kalangan dituding sebagai biang menurunnya standar hidup masyarakat Malaysia.
Baca: Pemuda Bayar Rp 4 Miliar Demi Putus dari Pacar Tapi Ditolak, Alasan Gadis Bikin Geram!
Baca: Ini Potret Kekasih Tampan Lucinta Luna yang Sering Dipanggil Dilan
Baca: Menyerahkan Diri, Ekspresi Wajah Para Napi Teroris Usai Habisi 5 Nyawa Polisi di Rutan Mako Brimob
3. Mengevaluasi investasi China
Di masa kampanye Mahathir mengatakan, jika memenangkan pemilu dia akan mengevaluasi investasi China di Malaysia untuk memastikan besarannya tetap proporsional.
Mahathir menilai seperti dikutip tribunpekanbaru.com dari kompas investasi China di Malaysia tidak memberikan dampak positif bagi negeri itu baik dari sisi penyerapan tenaga kerja atau alih teknologi.
Komentar ini merefleksikan keprihatinan Mahathir atas meluasnya investasi China di berbagai negara Asia hingga ke Australia.
Namun, masalah yang harus dihadapi Mahathir adalah nilai investasi China di Malaysia tidak kecil.
Negeri Tirai Bambu ini tahun lalu menjadi investor terbesar di Malaysia dengan kontribusi 7 persen dari seluruh total investasi asing atau sekitar 54.7 miliar ringgit atau sekitar Rp 194 triliun.
Baca: 6 Jenis Tanaman Mematikan yang Ada Disekitar Kita, No 5 Sering jadi Bunga Hias
Baca: Terungkap Keberadaan Ahok Saat Rusuh di Rutan Brimob, Ini Pengakuan Kakak Angkatnya
Baca: Wanita Ini Merasa Janggal Perubahan Kepribadian dan Fisiknya, Ternyata Dirinya adalah Pria
4. Lengser dalam dua tahun
Mahathir pernah mengatakan, jika dia memenangkan pemilu dia hanya akan menduduki jabatan perdana menteri selama dua tahun dan menyerahkannya kepada Anwar Ibrahim Hubungan Mahathir dan Anwar Ibrahim ini amat unik.
Anwar sempat digadang-gadang untuk menjadi suksesor Mahathir tetapi kemudian kariernya hancur setelah dipenjarakan mentornya itu.
Mahathir menuding Anwar melakukan korupsi dan sodomi.
Anwar akhirnya dipenjarakan pada 1998 karena dianggap terbukti melakukan sodomi.
Menjelang pemungutan suara 2018, Mahathir menyambangi Anwar yang untuk kedua kalinya dipenjara karena kasus sodomi.
Baca: VIDEO: Berusia Lebih 300 Tahun, Ini Kisah Meriam Lelo yang Meledak dan Makan Korban
Baca: Mahasiswi Ini Nekat Buka Baju saat Sidang Tesis, Terungkap Fakta Sebenarnya