Ramadan 1439H

Cara Membuat Nata De Coco di Rumah,Menu Segar dan Nikmat untuk Buka Puasa Nih

Nata de coco ialah bahan padat seperti agar-agar tapi lebih kenya) atau kolang-kaling (tapi lebih lembek sedikit), berwarna putih transparan

istimewa

Tempat fermentasi harus ditutup rapat dengan kain, supaya tidak diserbu semut atau serangga lain, tapi masih bisa ditembus oleh udara yang dibutuhkan oleh bakteri.  Maka, padatan akan terbentuk pelan-pelan, di dekat permukaan. Itu pun kalau wadah itu ditaruh di atas rak datar yang bebas senggol-senggolan.

Makin lama, lapisan  nata itu makin tebal (dan menebalnya justru ke arah bawah), sampai akhirnya tidak bisa ditahan lagi oleh cairan di bawahnya. Lalu ambrol.

Tapi sudah tentu, sebelum ambrol, nata harus dipanen. Yaitu setelah 12-15 hari sejak cairan dituang dulu.

Untuk membuang asam cuka yang masih menempel, nata de coco harus direndam selama tiga hari dalam air bersih, dan setiap hari diperbaharui air rendamannya.

Sesudah bebas cuka, nata diiris-iris menjadi bentuk dadu ½ x 1 ½ cm, atau 1 ½  x 2 cm, lalu direbus selama 30 menit. Sudah tentu dibubuhi air secukupnya supaya tidak gosong.

Maksud perebusan itu ialah agar gumpalan koloida yang terbentuk dari cairan itu tetap berbentuk gel seperti gelatin (agar-agar) akibat dipanaskan itu.  Tidak berbentuk sol terus, seperti sebelum dipanaskan, yang sewaktu-waktu bisa mencair kembali.

Dengan direbus itu pula, nata yang terbentuk jadi bebas bakteri pembusukan.

Sesudah direbus selama 30 menit, gel nata ditiriskan (dikeringkan di atas saringan, agar cairannya menetes ke bawah, hingga ia kering angin), lalu dicampur dengan gula pasir sebanyak bobot nata yang ada.

Lalu dibiarkan selama satu malam, agar gula sempat meresap ke dalamnya.

Disterilkan supaya awet

Esok harinya, nata yang manis itu dimasukkan ke dalam botol jam untuk disterilkan dalam panci pressure cooker. Memang sebaiknya ia dikemas dalam botol, supaya laku dijual di supermarket yang ruangannya dingin.

Sudah tcntu, botol selai yang akan dipakai harus sudah dicuci dulu dengan air sabun, dan dibilasi dengan air panas. Tutupnya (yang umumnya terbuat dari plastik tebal yang kuat) juga diperlakukan serupa.

Nata yang sudah dimasukkan ke dalam botol bersih lazimnya diberi cairan sirop gula, sebagai bahan pengawet. Tapi sirop yang dibubuhkan harus panas. Jadi waktu yang diperlukan untuk mensterilkan tidak perlu bertele-tele, karena sirop itu sendiri sudah panas.

Sirop ini harus merendam nata sedemikian rupa, hingga permukaan cairan masih terletak ± 1 cm di bawah batas tutup botol.

Mengapa tidak boleh penuh sama sekali? Tidak lain agar kalau cairan perendam itu nanti memuai setelah dipanaskan dalam pressure cooker ia tidak akan menekan tutup botol sampai jebol, gara-gara tidak ada rongga udara sebagai penyekat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved