Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kampar

Korban Bentrok Tenaga RTK dengan Satpol PP Kampar Masih Dirawat, Begini Kondisinya

Kedua korban itu masing-masing, seorang Tenaga RTK dari Puskesmas Gunung Sahilan I, Fitriani Winarti dan aktivis GPPI, Davijul.

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Sesri
TribunPekanbaru/Nando
Korban bentrok dengan Satpol PP aksi unjuk rasa Tenaga RTK yang masih dirawat di RSUD Bangkinang. (Kiri) aktivis GPPI, Davijul, (kanan) Tenaga RTK dari Puskesmas Gunung Sahilan I, Fitriani Winarti 

Laporan Wartawan TribunPekanbaru.com, Nando 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Dua korban bentrokan antara pengunjuk rasa Tenaga Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) dan Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) Kampar dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kampar, Senin (16/7/2018), masih dirawat di RSUD Bangkinang, Selasa (17/7/2018) pagi.

Kedua korban itu masing-masing, seorang Tenaga RTK dari Puskesmas Gunung Sahilan I, Fitriani Winarti dan aktivis GPPI, Davijul.

Fitriani Winarti mengaku masih merasakan sakit di bagian perutnya.

"Masih ngilu-ngilu gitu. Sakitnya hilang-hilang timbul," ungkap Wina, sapaan akrabnya.

Ia mengatakan, tenaga medis di rumah sakit pelat merah itu memintanya istirahat total.

Wina mengatakan, dirinya mesti benar-benar pulih.

Sebab, wanita 24 tahun itu sedang menjalani program kehamilan. Ia mengaku sudah telat empat hari datang bulan.

Namun dari pemeriksaan, hasilnya memang masih negatif hamil.

"Makanya saya disuruh bedrest. Manatau, manatau hamil," ujar Wina.

Baca: Kaca Pintu Kantor Bupati Pecah, Satpol PP Kampar Laporkan Peserta Aksi Tenaga RTK ke Polisi

Baca: Demo Tenaga RTK Berujung Bentrok di Depan Kantor Bupati Kampar

Baca: VIDEO: Demo Tenaga RTK Berujung Bentrok di Depan Kantor Bupati Kampar

Korban bentrok dengan Satpol PP aksi unjuk rasa Tenaga RTK yang masih dirawat di RSUD Bangkinang. (Kiri) aktivis GPPI, Davijul, (kanan) Tenaga RTK dari Puskesmas Gunung Sahilan I, Fitriani Winarti
Korban bentrok dengan Satpol PP aksi unjuk rasa Tenaga RTK yang masih dirawat di RSUD Bangkinang. (Kiri) aktivis GPPI, Davijul, (kanan) Tenaga RTK dari Puskesmas Gunung Sahilan I, Fitriani Winarti (TribunPekanbaru/Nando)

Ia mengaku perutnya sebelah kiri terbentur saat didorong personil Satpol PP saat kericuhan pecah di depan Kantor Bupati Kampar.

Wina mengatakan, tubuh personil penegak Peraturan Daerah itu membentur perutnya.

Beruntung terlindung oleh tas selempang yang kebetulan dipakainya saat aksi. Sehingga tidak meninggalkan bekas.

Menurut Wina, awalnya sakit di perutnya tidak begitu terasa setelah terkena benturan.

Namun kemudian rasa sakit perlahan bertambah setelah beberapa saat.

Sedangkan Davijul mengaku terjatuh setelah didorong dengan keras oleh beberapa petugas.

Tubuhnya terhempas ke jalan. Seketika itu, dia langsung tidak sadarkan diri. 

Dia sendiri tidak tahu bagaimana kejadiannya.

"Yang saya lihat itu sudah Satpol PP aja mendorong saya. Sudah itu, saya nggak tahu lagi apa yang terjadi. Sudah di rumah sakit baru terasa sakitnya," ujar David.

Ia mengaku kondisinya sudah membaik pada Selasa pagi. Namun pinggang dan dadanya masih terasa sakit. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved