Kampar
Dua Guru dari Amerika Sepekan Mengajar di SMAN 1 Kampar Utara, Begini Kesan Mereka
SMA Negeri 1 Kampar Utara kedatangan dua orang guru dari Amerika Serikat. Mereka tiba untuk mengajar di sekolah itu hampir sepekan.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sihombing
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - SMA Negeri 1 Kampar Utara kedatangan dua orang guru dari Amerika Serikat.
Mereka tiba untuk mengajar di sekolah itu. Hampir sepekan mereka menjadi guru, mulai Senin sampai Jumat (23-27/7/2018).
Adalah Joseph Neman dari Wisconsin dan Sarah Carrola dari Texas yang sengaja dikirim dalam program Teacher for Global Classroom (TGC).
Keduanya mengikuti program kementerian untuk otoritas luar negeri pada Negeri Paman Sam tersebut.
Baca: Gaji TKI di Korea Selatan Sampai Rp 30 Juta Tapi Susah Kaya, Terjebak Gaya Hidup
Mereka tiba di Kampar, Sabtu (21/7). Di hari petama misi, mereka diperkenalkan pada Upacara Bendera, Senin (23/7). J
oseph dan Sarah mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris.
Dalam rilisnya, Kepala Sekolah, Rinaldi mengatakan, Joseph dan Sarah disambut dengan berbagai pertunjukan.
Di antaranya, tari persembahan khas Riau, silat, Kepramukaan dan Drum Band.
Menurut Rinaldi, mereka ingin menimba pengalaman dan melihat budaya pendidikan dengan mengajar. "SMAN 1 Kampar Utara menjadi salah satu sekolah di Indonesia yang terpilih dalam program tersebut," ujarnya. Lainnya, dua sekolah di Palembang serta masing-masing satu sekolah di Padang, Tangerang selatan dan Banjarmasin.
Joseph mengaku banyak pengalaman yang didapatnya selama di Kampar.
Terutama nilai budaya dan adat istiadat Kampar.
Ia juga tersanjung dengan keramahtamahan orang Indonesia di Kampar dan kagum dengan atraksi budaya.
"Saya tidak akan melupakannya," katanya dalam acara perpisahan dengan guru dan siswa pada kegiatan Rohani Islam, Jumat (27/7).
Baca: Sisi Lain Mantan Atlet Kriket yang Bakal Jadi Perdana Menteri Pakistan, Pernah Dijuluki Playboy
Sarah merasa nyaman selama di Kampar. Menurut dia, banyak hal unik yang tidak pernah ditemukan di negara asalnya.
Bayangan negatifnya tentang Indonesia bahkan hilang selama di Kampar.
Selama ini, kata dia, banyak informasi negatif tentang Indonesia yang dilihatnya di media.
"Keluarga saya sempat melarang saya ke Indonesia. Tapi setelah saya berbaur, saya merasa nyaman, senang. Orang Indonesia baik-baik, bukan seperti yang di pikiran saya," tutur Sarah.
Pada perpisahan itu, Sarah dan Joseph memberi kamera sebagai kenang-kenangan untuk sekolah.
Sarah berharap, kamera digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa-siswi dan guru SMAN 1 Kampar Utara setelah dia kembali ke Amerika. (*/rls)