Polisi Ungkap Motif Pelaku Penganiayaan Ibu Lurah yang Selamat Setelah Pura-pura Mati

Saat ditemukan nyaris tenggelam, Wilujeng Esti Utami masih menggunakan baju adat kebaya hitam dan kain batik khas Banyuwangi

Editor: Afrizal
Net
Ilustrasi 

Saat ditemukan, Wilujeng Esti Utami masih menggunakan baju adat kebaya hitam dan kain batik khas Banyuwangi yang merupakan seragam PNS khusus hari Selasa.

Baca: Live Streaming Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018; 6 Wakil Indonesia Berlaga Pagi Ini

Baca: Gelisah Saat Diberhentikan, dari Saku Pria Ini Polisi Temukan Benda Logam yang Membuatnya Ditangkap

Terdapat beberapa luka lebam di bagian tubuh korban.

Warga menyelamatkan perempuan tersebut saat mendengar teriakan suara meminta tolong dari tengah sungai sekitar jam 10 malam.

"Korban ditemukan dalam keadaan hidup dengan luka di kepala, dan lebam di leher serta dadanya. Lalu oleh warga, korban diselamatkan dan dibawa ke puskesmas," jelas AKP Watiyo, Kapolsek Bangorejo Kabupaten Banyuwangi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/8/2018)

Dari keterangan, korban awalnya diajak pelaku untuk menemui Gus Makki di Pondok Pesantren Blokagung.

Nama Gus Makki dikenal sebagai Ketua PCNU Banyuwangi.

Namun oleh pelaku, korban tidak langsung diajak ke Blokagung, namun diajak bekeliling hingga ke Kalibaru.

Korban dianiaya di dalam mobil milik pelaku.

Untuk menyelamatkan diri, korban berpura-pura mati.

Pelaku kemudian mengikat tangan dan kakinya dan melemparnya ke sungai.

Barang-barang pribadi milik korban termasuk uang tunai sebesar Rp 60 juta yang rencananya akan diberikan kepada Gus Makki dan tas yang berisi identitas pribadi, kwitansi pinjaman dari pelaku serta satu buah handphone dibawa oleh pelaku.

"Kita masih gali informasi tentang alasan mengapa korban membawa uang tunai dan apa hubunganya dengan pelaku. Sebelumnya korban dijemput di kantor kelurahan, dan oleh pelaku disuruh bawa uang untuk diserahkan ke Gus Makki," jelas Kapolsek.

"Kita sudah limpahkan kasus ini ke Polres Banyuwangi. Tadi malam,korban dijemput oleh keluarganya untuk dibawa pulang dan sekarang dijaga oleh polsek setempat. Korban masih dalam keadaan shock," kata Kapolsek.

Sementara itu Muhammad Ali Makki ayau Gus Makki, ketua PCNU Banyuwangi saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (1/8/2018), mengaku tidak mengenal nama-nama yang terlibat dalam kasus tersebut termasuk korban Wilujeng Esti Utami, lurah Penataban Kecamatan Giri.

"Saya tidak kenal dengan nama orang-orang tersebut karena memang tidak pernah bertemu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved