Kampar
Tercatat di Tiga Titik, Ini Sebaran Titik Api Karlahut di Kampar
BPBD Kampar mencatat tiga titik api terpantau di wilayah Kampar pada Selasa (14/8/2018) siang.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar mencatat tiga titik api terpantau di wilayah Kampar pada Selasa (14/8/2018) siang.
Masing-masing di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung, Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu dan Kawasan Kelok Indah Kecamatan XIII Koto Kampar.
Pusdalops BPBD Kampar, Candra mengungkapkan, titik api di Desa Karya Indah, berhasil dipadamkan pada Senin (13/8). Sebelumnya, upaya pemadaman darat selama tiga hari tidak membuahkan hasil.
Sehingga diputuskan dengan Water Bombing dari dua unit Helikopter.
Baca: Polda Riau Amankan 7 Kilogram Sabu Selundupan dari Malaysia
Memasuki Selasa (14/8) pagi, kebakaran di Karya Indah terpantau tidak lagi titik api meski masih mengeluarkan asap.
"Luas lahan yang terbakar berkisar 30 hektare," ungkapnya.
Awalnya diperkirakan hanya tiga sampai empat hektare. Candra mengungkapkan, lahan sengaja dibakar. Ini dilihat dari bakaran yang rapi terbentuk. Namun penyelidikan pelaku dan pemilik lahan adalah kewenangan pihak kepolisian.
Titik lainnya di Desa Danau Lancang Kecamatan Tapung Hulu. Candra mendapat informasi lahan kosong yang terbakar sekitar 10 hektare. Terbakar sejak dua hari belakangan.
"Sepertinya ada pembukaan lahan di sana (Danau Lancang)," katanya.
Baca: LTV Dilonggarkan, Inilah Syarat-syarat DP Rumah Nol Persen dari BNI Kantor Regional Padang
Candra mengatakan, pihaknya telah mengirim titik koordinat ke BNPB. Kemudian, BNPB akan mengirim Helikopter untuk melakukan Water Bombing.
Menurut Candra, akan berisiko jika pemadaman dilakukan lewat darat. Sebab, angin cukup kencang. Sehingga menyulitkan petugas mencapai lokasi.
"Kalau anginnya ngarah ke kita, bisa jadi kita yang dikejar (api)," ujarnya.
Sedangkan di Kelok Indah, lokasi kebakaran belum ditemukan sampai Senin malam. Dilihat dari foto satelit, lokasinya diperkirakan terletak di daerah perbukitan.
Candra menjelaskan, lokasi yang terpantau satelit itu diasumsikan terbakar karena foto satelit menunjukkan tingkat kepercayaan (confidence) mencapai 60 persen.
"Biasanya kalau sudah 60 persen itu, harusnya sudah ada api. Tapi kita sudah lacak tadi malam, belum terlihat ada (aurora) merah-merah di bukit itu," ujar Candra.
Baca: Mau Beli Hape Baru di Akhir 2018 Ini? Ada Baiknya Ditunda Dulu, Berikut Alasannya
Candra menuturkan, wilayah Riau memasuki puncak musim kemarau. Selain suhu udara yang panas mencapai 33 derajat ditambah angin, membuat lahan lebih mudah terbakar dan sulit dipadamkan. Pihaknya terus melakukan pemantauan titik api di Kampar. (*)