Hari Kemerdekaan
Mahmud Marzuki Pengibar Merah Putih Pertama di Bangkinang, Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Mahmud Marzuki yang diusulkan kembali menjadi pahlawan nasional dari Riau ternyata pengibar bendera Merah Putih pertama di Bangkinang
Penulis: Afrizal | Editor: Afrizal
Dwi Iriani Devi menuturkan Mahmud Marzuki wafat tahun 1946.
Ia dimakamkan di Desa Kumantan, Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar.
Tepatnya di depan Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah.
Makam ini menjadi sisa bukti sejarah betapa perihnya perjuangan melawan penjajah Belanda.
Mahmud wafat karena sakit-sakitan setelah disiksa oleh tentara Belanda.
Zaman perjuangan Mahmud Marzuki mendapat siksaan begitu mengerikan.
Dirinya juga pernah diculik dari Bangkinang.
"Kisahnya mengiris hati. Kakinya diikat, kepalanya di bawah. Terus disiram air panas dan dicambuk," ujarnya.
Bagi keluarga, lanjut Dwi Iriani Devi, kehadiran Mahmud Marzuki masih dirasakan.
Dwi Iriani mengaku pernah didatangi sang kakek dalam mimpi.
"Kepala saya dielus-elus. Dibilang, sabar, kamu akan mendapat bagian cucuku. Saya nggak ngerti apa artinya," tutur Dwi Iriani.
Baca: 3 Pahlawan Nasional dari Riau, No 3 Sumbangkan Rp 1,47 Triliun untuk Pemerintah RI
Baca: Live Streaming SCTV Timnas U-23 Indonesia vs Palestina Asian Game 2018,Ini Head to Head
Ia mengakui sekarang banyak orang tidak tahu siapa Mahmud Marzuki yang ikut mengusir penjajah dari tanah Kampar.
Ini membuktikan, kata dia, pengetahuan sejarah bangsa sudah mulai luntur terutama di kalangan generasi muda.
Jumlah Pahlawan Nasional asal Riau berpeluang besar bertambah.
Pemerintah akan menindaklanjuti pengusulan Mahmoed Marzuki sebagai Pahlawan Nasional.
