Polemik Vaksin MR
Diskes Pekanbaru Bertemu Kemenkes RI dan MUI Pusat Bahas Kelanjutan Imunisasi Vaksin MR
Kadiskes Pekanbaru, Zaini Rizaldy bertemu pihak Kemenkes dan pihak MUI Pusat guna membahas kelanjutan imunisasi vaksin MR
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Zaini Rizaldy bertemu pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat guna membahas kelanjutan imunisasi vaksin Measles Rubella (MR).
Pertemuan berlangsung malam ini hingga hari Rabu mendatang.
Keputusan kelanjutan imunisasi vaksin MR ini akan diketahui pertemuannya bersama dengan Diskes Provinsi Riau, Kemenkes dan MUI Pusat.
"Rencana malam ini sampai hari Rabu besok ada agenda pertemuan Diskes seluruh kabupaten kota di Riau dengan Diskes Provinsi, Kemenkes dan MUI Pusat. Pertemuanya di Pekanbaru," kata Zaini.
Baca: Dosen Fikom Unilak Raih Juara 3 Lomba Fotografi Seindonesia
Baca: Polisi Ungkap Pemilik Lahan Terbakar di Karya Indah, YLBHR Sebut Pemilik Lahan Bisa Dipidana
Pada pertemuan tersebut, lanjut Zaini, akan dibahas soal program imunisasi vaksin MR di masing-masing kota termasuk di Kota Pekanbaru.
Pada pertemuan ini nanti juga akan dibahas soal kelanjutan dari program imunisasi ini.
Apakah dihentikan atau kembali dilanjutkan.
"Kemungkinan itu ada, kami akan meminta ketegasan dari pemerintah pusat. Dilanjutkan atau tidak. Selama ini kan penjelasanya terkesan kurang tegas. Boleh dilaksanakan boleh ditolak, bingung kami kan. Kami maunya ada penegasan, wajib diimuniasasi, supaya target tercapai," tutur Zaini.
Akibat informasi yang kurang jelas tersebut, berimbas terhadap realiasi program ini di lapangan.
Sebab, banyak masyarakat yang menolak program ini, sehingga tidak bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.
"Kami sudah capek-capek kerja, tapi target tidak tercapai kan tidak enak juga. Padahal target tidak tercapai itu bukan karena kami tidak mau kerja, tapi karena tidak adanya ketegasan itu," ujarnya.
Baca: Inilah Cabor Penyumbang Emas Terbanyak Indonesia di Asian Games 2018
Baca: MotoGP Inggris 2018 Dibatalkan, Berikut Jadwal MotoGP San Marino 2018
Seperti diketahui, Diskes Pekanbaru memutuskan untuk menghentikan sementara program imunisasi vaksin MR di Kota Pekanbaru.
Terhitung mulai Jumat (24/8/2018) lalu Diskes Pekanbaru tidak lagi melakukan imunisasi vaksin MR ke sekolah-sekolah seperti yang dilakukan sebelumnya.
Zaini mengatakan, penghentian sementara program imunisasi vaksin MR ini akibat semakin minimnya anak yang bersedia dilakukan imunisasi.
Terlebih pascakeputusan MUI yang menyatakan serum vaksin MR haram karena mengandung babi dan human deploid cell atau bahan dari organ manusia.
"Jumlah anak yang divaksin terus mengalami penurunan. Petugas kami di Puskemas juga banyak yang menolak melakukan vaksinasi ke anak-anak karena mereka takut setelah mengetahui vaksin itu haram," katanya.
Tidak hanya itu, keputusan untuk menghentikan sementara vaksin MR ini juga akibat banyak protes dan keberatan yang diajukan oleh sejumlah organisasi dan elemen masyarakat yang menuntut vaksin campak yang jelas dinyatakan haram oleh MUI tersebut untuk segera dihentikan.
Baca: RSUD Rohul Berhasil Kurangi Hutang dengan Efisiensi Anggaran
Baca: Ustaz Cepot Meninggal Dunia, Almarhum Sempat Cerita Penyakit yang Dideritanya
"Atas dasar itulah kemudian kami melaporkan ke Walikota, Wakil Walikota dan Sekda untuk melakukan penundaan imunisasi MR," katanya.
Padahal sejak tanggal 1 Agustus lalu, Diskes Pekanbaru setiap hari rutin turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan imunisasi vaksin MR.
Sejauh ini, sudah 1.053 sekolah yang mengikuti program vaksinasi ini. Rinciannya, Paud 219 sekolah, TK 329 sekolah, SD dan MI 346 sekolah, SDLB 10 sekolah, SMP/MTs 133 sekolah dan 16 Pondok Pesantren.
Sedangkan jumlah anak yang sudah divaksin MR sebanyak 39.236 dari 196.848 target anak yang akan diimunisasi.
Capaiannya sekitar 16 persen dari target Diskes Pekanbaru sampai tanggal 24 Agustus terealisasi 70 persen. (*)