Gempa di Sulteng
Profesor Ahli Gempa di Jepang Khawatirkan Akan Ada Gempa Besar Lagi di Sulawesi dalam Waktu Dekat
Profesor Ahli Gempa Asal Jepang Khawatirkan Akan Ada Gempa Besar Lagi di Sulawesi dalam Waktu Dekat
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNPEKANBARU.COM, TOKYO - Seorang profesor ahli gempa bumi dari Jepang mengkhwatirkan akan terjadinya gempa bumi susulan dengan magnitudo yang besar pasca gempa bumi disertai tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah dengan kekuatan 7,7 SR, Jumat (28/9/2018).
"Kegiatan seismik dan tsunami di Sulawesi tampaknya juga terpicu dan memiliki kaitan dengan gempa bumi besar yang terjadi sebelumnya di Aceh tahun 2004. Selain itu gempa yang terjadi dengan magnitudo 7,9 di Irian Jaya tahun 1996 juga ikut berpengaruh," ungkap Professor Kenji Satake dari Universitas Tokyo Lembaga Penelitian Gempa bumi yang ahli mengenai kegiatan seismik dan tsunami, kepada Tribunnews.com.
"Plat bumi bawah tanah tampaknya telah memicu hal tersebut dan setelah terakumulasi muncullah gempa di Sulawesi Tengah kemarin itu," ujarnya.
Sang profesor juga mengungkapkan munculnya tsunami di Indonesia khususnya di Sulawesi Tengah itu karena sebagai dampak gempa bumi besar yang terjadi itu.

"Perpindahan shift, sebagian atau tidak yang terjadi di dasar laut, kemungkinan besar menjadi pemicu tsunami atau terjadi longsor telah terjadi di dasar laut pula," tambahnya.
Selain itu melihat topografi wilayah yang ada, Profesor Kenji Satake melihat kerusakan yang besar.

"Pusat gempa dangkal berkecenderungan tsunami semakin besar, sehingga risiko tsunami semakin besar pula," kata dia.
Bukan hanya itu saja, menurut Profesor Kenji mengingatkan adanya gempa susulan yang cukup besar akan terjadi dalam waktu dekat.
"Oleh karena itu kita perlu memperhatikan seksama semua kegiatan gempa di sana serta segera mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi," kata dia.
Daftar Gempa dan Tsunami Pernah Terjadi di Sulawesi
Sementara, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, wilayah Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah menjadi daerah rawan gempa dan tsunami.
"Memang wilayah Sulawesi Tengah khusus wilayah Palu dan Donggala rawan terjadi gempa dan tsunami," kata Sutopo, dalam konferensi pers, di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Mengutip data dari handout yang dirilis BNPB melalui akun Instagram resminya, @bnpb_indonesia, berikut sejarah kejadian gempa dan tsunami yang pernah terjadi di Sulawesi.
1. 1 Desember 1927, gempa berkekuatan 6,5 magnitudo mengguncang Kota Palu dan sekitarnya.
Gempa berasal dari aktivitas tektonik watusampo yang berpusat di Teluk Palu.
Akibat kejadian ini, 14 orang meninggal dunia dan 50 orang luka-luka.
2. 30 Januari 1930, gempa mengguncang Pantai Barat Kabupaten Donggala.
Gempa ini mengakibatkan tsunami setinggi lebih dari 2 meter yang berlangsung selama 2 menit.
Baca: Aksi Bocah SD Bongkar Tabungan dan Bawa Uang 1 Juta untuk Korban Tsunami Palu Bikin Terkejut
Baca: Miris, Harga Air Mineral Rp 50 Ribu Pasca Gempa dan Tsunami di Palu serta Donggala
Baca: Video: Bocah Perempuan 8 Tahun Kejar Pelaku Perampokan Bersenjata Api, Aksinya Terekam CCTV
3. 14 Agustus 1938, ini adalah gempa paling besar dan dahsyat yang pernah mengguncang Sulawesi.
Gempa berkekuatan 6 magnitudo mengguncang Sulawesi Tengah dan berpusat di Teluk Tambu, Kecamatan Balaesang, Donggala.
Gempa ini mengakibatkan tsunami setinggi 8-10 meter di Pantai Barat Kabupaten Donggala.
Sebanyak 200 jiwa meninggal dunia, 790 rumah rusak, serta seluruh desa di pesisir pantai barat Donggala hampir tenggelam.
4. Tahun 1994, terjadi gempa di Sausu, Kabupaten Donggala.
5. 1 Januari 1996, dua tahun berselang terjadi gempa yang berpusat di Selat Makasar dengan kekuatan 7,4 magnitudo.
Gempa ini mengakibatkan tsunami yang menyapu pantai barat Kabupaten Donggala dan Toli-toli.
6. Tahun 1996, masih di tahun yang sama, gempa kembali terjadi dan melanda Desa Bangkir, Tonggolobibi, dan Donggala.
Gempa ini juga berdampak pada tsunami setinggi 3-4 meter dan membawa air laut sekitar 300 meter ke daratan.
Akibatnya, sembilan orang tewas dan sejumlah bangunan di Desa Bangkir, Tonggolobibi, dan Donggala rusak parah.
7. 11 November 1998, lagi-lagi Kabupaten Donggala dihantam gempa berkekuatan 5,5 magnitudo yang mengakibatkan ratusan bangunan rusak parah.
8. 24 Januari 2005, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Palu dan berpusat di 16 Km arah tenggara Kota Palu.
Gempa itu mengakibatkan 100 rumah rusak, satu orang meninggal, dan empat orang lainnya luka-luka.
9. 17 November 2008, gempa kembali terjadi dan berpusat di Laut Sulawesi.
Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo itu mengakibatkan empat warga Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, meninggal dunia.
10. 18 Agustus 2012, gempa yang melanda Kabupaten Sigi dan Pariga Montong menewaskan delapan jiwa.
Gempa tersebut berkekuatan 6,2 magnitudo.(*)