Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Nadia Murad Raih Nobel Perdamaian 2018: Begini Kisah Lengkap Mantan Budak Seks ISIS Itu

Masih ingat Nadia Murad yang pernah dijadikan budak seks ISIS? Nadia baru saja menerima nobel perdamaian

AP PHOTO
Nadia Murad, perempuan pegiat hak asasi manusia yang juga korban yang selamat dari kekejaman kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) 

“Apa yang kamu pikir bisa sampai sini?” tanya seorang komandan.

“Kau orang kafir, sabiyya (budak seks) dan kau milik ISIS sekarang, jadi biasakan.”

Komandan itu lalu meludahi wajah Murad, mengeluarkan sebatang rokok, dan memadamkannya tepatdi bahu Murad.

Ia menyalakan sebatang lagi dan menaruhnya di perut Murad, menampar wajahnya dua kali seraya memberinya peringatan: “Jangan sekali-kali bersuara lagi.”

Di kegelapan sebuah rumah yang penuh sesak dengan perempuan-perempuan yang dipaksa jadi budak seks, Murad bertanya-tanya tentang nasibnya.

 ***

Nadia Murad
Nadia Murad ()

DUDUK di tengah para laki-laki dengan senjata api di tangan, Murad berpikir untuk bunuh diri. Ia lalu membuat perjanjian dengan dua kakak perempuannya, Dimal dan Adke.

“Kami akan mengambil kesempatan untuk melarikan diri,” tulisnya.

Ketika seorang pria dengan betis “setebal batang pohon” memilih Murad sebagai budaknya, ia menjerit dan mencoba menolak tawaran itu.

 “Matanya terbelalak di tengah wajahnya yang lebar … ia tak terlihat seperti pria—tapi seperti monster.”

Ketika ia melihat pria lain dengan betis yang lebih kecil, ia memintanya untuk membawanya, berharap ukuran tubuhnya yang kecil bisa menyelamatkannya.

“Ia milikku,” kata si kurus kepada si pria yang lebih besar betisnya. Dan begitulah yang akhirnya terjadi.

Murad lalu terdaftar sebagai budak—lengkap dengan foto identitas yang akan tersebar ke seluruh militan jika ia nekat melarikan diri. Ia dibawa ke rumah barunya milik seorang hakim ISIS bernama Hajji Salman.

“Kau adalah sabiyya keempatku,” katanya kepada Murad.

“Tiga lainnya sudah menjadi muslim sekarang. Aku melakukan ini untuk mereka. Yazidis adalah orang kafir—itulah sebabnya aku melakukan ini, untuk membantumu.”

Sumber: Grid.ID
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved