Pria 50 Tahun Terseret Arus Sungai di Rohul, Ditemukan sudah Meninggal Dunia

"Akibat jembatan yang tidak bisa dilalui banyak anak-anak sekolah yang terpaksa libur karena tidak bisa melewati jembatan tersebut," katanya.

Baca: Live Streaming Penutupan Asian Para Games 2018 Jam 18.30 WIB, Dimeriahkan Girlband Korea  

Baca: FOTO: 1.228 Mahasiswa Unilak Diwisuda

‎Aly sapaan akrabnya menerangkan, naiknya debet air sungai Rokan ini disebabkan oleh banjir kiriman dari kabupaten Pasaman yang juga terendam banjir, sehingga terdampak pada warga kota lama terlebih

Diakuinya, untuk sekali menyebrang dengan sepeda motor dan pengendara, masyarakat bisa dikenakan biaya antara Rp40 ribu hingga Rp50 ribu sekali menyebrang, dengan dua sampan yang disediakan.

Aly juga mengatakan akibat masih tingginya debet Air Sungai Rokan, mengungkapkan sekitar 554 Kepala Keluarga (KK) terkena dampak banjir kiriman ini.

"Akibat banjir kiriman ini, bahkan ada air yang sudah masuk ke pemukiman warga, makanya harus tetap waspada terlebih pemukiman dekan bibir sungai," imbaunya.

Diterangkanya, 554 KK ‎yang terkena dampak banjir tersebut terdiri dari warga RW 8 dengan 3 RT sebanyak 105 KK dan RW 9 dengan 5 RT sebanyak 152 KK, sedangkan RW 06 Sei Kuti Jaya sebanyak 297 KK

Lebih lan‎njut dijelaskannya, untuk masyarakat RW 8 dan RW 9 serta RW 6 akibat banjir, hanya bisa diakses menggunakan Speedboad, dan ini tentunya harus menjadi perhatian serius.

"Saat ini ketinggian air masih menggenangi pemukiman warga RW 6,8, dan 9 ‎sekitar 75 cm, dan anak sekolah diliburkan," ungkapnya.

Aly mengaku, pihaknya sudah mendapat bantuan dari Dinsos Provinsi Riau, berupa tenda selimut, tikar dan lain-lainya, namun masih disimpan di dalam kantor Lurah dikarenakan belum bisa didistribusikan.

Baca: Juru Bicara Prabowo Sebut Pidato Jokowi Tidak Dipahami Petani, Johan Budi: Kelas Dunia

Baca: Tolong Teman yang Tenggelam, Pelajar Ini Malah Terseret Ombak dan Hilang

‎Ia menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dikarenakan debit air masih tinggi.

Ia juga meminta masyarakat menjaga anak-anak agar tidak mendekati bibir sungai.

"Simpan semua barang berharga di tempat yang aman, seperti ijzah dan surat-surat berharga lainya. Tetap waspada jangan sampai lenga karena ‎banjir kiriman bisa saja datang tiba-tiba," pungkasnya. (*)