Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilpres 2019

Menjelang Pilpres 2019, Sandiaga Uno Tantang Presiden Jokowi Melakukan Hal Konyol Ini

Sandiaga Uno mengaku mendapat beragam curhatan dari pedagang maupun emak-emak saat berkunjung ke pasar.

Editor: Muhammad Ridho
KOMPAS.com
Sandiaga Uno 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku mendapat beragam curhatan dari pedagang maupun emak-emak saat berkunjung ke pasar.

Banyak emak-emak menguluh lantaran harga kebutuhan pokok semakin naik. Bahkan Sandiaga sempat mendengar keluhan emak-emak yang mengatakan tempe setipis ATM.

Menurut dia, hal itu disampaikannya saat berbincang dengan warga Duren Sawit, Jakarta.

"Kalau misalnya teman-teman itu mengartikannya sebagai suatu jeritan masyarakat, iya. Apakah ini hiperbolisme? Mungkin iya. Tapi menurut saya itu yang disampaikan masyarakat dan kita enggak boleh mendiskreditkan, mem-bully," kata Sandiaga, di Jakarta, Selasa (11/9/2018)

Tak hanya itu, Sandiaga Uno juga memiliki berbagai sebutan terkait ukuran tempe seperti tempe sachet seperti sampo, tempe segede Ipad hingga tempe segede Hp jadul.

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) dan Sandiaga Uno (kanan) didampingi Amien Rais (kiri), saat memberikan keterangan pers mengenai berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet, di Jl Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10/2018). (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Istilah baru tersebut disampaikan oleh Sandiaga saat berkunjung ke Pasar Projosari, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/10/2018).

Seakan menjawab pernyataan Sandiaga Uno tentang tempe yang sudah berukuran setipil ATM, presiden Jokowi pun melakukan blusukan ke pasar.

Pasar yang dipilihnya adalah pasar Suryakencana Bogor. Dia berkunjung elasa (31/10/2018) menjelang tengah malam. Presiden Jokowi memborong tempe.

Saat membeli tempe dan melihat ukuran tempe, ia pun menyebut tempe yang dibelinya berukuran besar. "Tadi ngelihat sendiri ya, tebal (ukuran tempenya)," kata dia.

Tidak hanya tempe, Jokowi di kesempatan itu juga berbelanja sejumlah sayuran sayuran seperti cabai rawit, tomat, hingga sayur bayam.

Jokowi mengutarakan kunjungan tersebut adalah untuk memastikan harga kebutuhan pokok stabil dan terkendali.

Atas aksi dari Presiden Jokowi yang mengunjungi pasar dan membeli tempe yang tidak setipis ATM, Sandiaga Uno memberikan tantangan yang terkesan konyol.

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengajak calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo untuk lomba mencari bentuk tempe di seluruh pasar di Indonesia.

Diancam Karena Vlog Kontroversial, Tretan Muslim dan Coki Pardede Mundur dari Majelis Lucu Indonesia

Ditinggal Menikah ke Jepang, Mobil Mewah Maia Estianty Ringsek

Jokowi (Biro Setpres)

Menurut Sandiaga, tempe bisa dijadikan salah satu bahasan pada Pemiihan Presiden 2019 karena merupakan makanan favorit di Indonesia.

"Sekarang kita lakukan pencarian tempe seperti apa ke depan. Ini menarik, karena kita mengerucutkan pemilu ini ke satu diskursus ke makanan yang paling favorit di Indonesia," kata Sandi, saat ditemui di Gedung Serbaguna Rumah Jabatan Anggota DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (31/10/2018).

Sandiaga menyebutkan, tantangan pencarian ukuran tempe itu juga untuk melihat reaksi masyarakat.

"Coba kita lihat bagaimana reaksi di seluruh wilayah di Indonesia, baik dari kunjungan Jokowi dan saya. Nanti kita berlomba-lomba melihat ukuran tempe," kata Sandiaga.

Dari tantangan ini, menurut dia, untuk mengetahui fakta di pasar soal ukuran tempe.

Sandiaga Temukan Tempe Berukuran Tablet

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno, Minggu (7/10/2018) pagi, blusukan ke Pasar Tanjung di Jalan Samanhudi Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Saat blusukan itu, Sandi terkesima dengan tempe yang ukurannya sebesar tablet.

Melihat tempe berukuran besar itu, Sandi langsung mengambil dan memegang layaknya tablet.

“Jadi bungkusan tempe di berbagai daerah di Indonesia ternyata cukup beragam. Ada yang setipis kartu ATM, ada tempe sachet. Nah, di Jember saya menemukan tempe sebesar tablet,” kata Sandi.

Tanpa berpikir panjang, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu langsung membeli tempe berukuran besar itu.

“Ini bu saya beli,” sambil memberikan uang Rp 100.000 kepada pembeli.

Penjual tempe itu gembira, sebab tempe itu dibeli Sandi seharga Rp 100.000.

“Harganya Rp 10.000, tapi dikasih Pak Sandi Rp 100.000. Rejeki ini, Alhamdulillah,” kata ibu penjual tempe, sambil menempelkan uang itu ke keningnya.

Selama blusukan di Pasar Tanjung, banyak warga yang mengeluhkan naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok, dan mengajak Sandi untuk berfoto bersama.

Sandiaga Temukan Tempe Sachet

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengawali kampanye di Kota Semarang, Jawa Tengah dengan mengunjungi pasar tradisional, Senin (24/9/2018).

Sandi kaget melihat barang dagangan yang dijual di pasar itu, salah satunyatempe. Sandi melihat bukan sembarang tempe, melainkan tempe sachet.

Tempe yang kerap berukuran panjang, kini dikemas menjadi kecil. Upaya itu dinilai bentuk inovasi warga terkait mahalnya harga kedelai.

"Ini mengantisipasi naiknya harga tempe. Ini inovasi yang dilakukan," ucap Sandi, saat berkunjung di Pasar Wonodri Semarang.

"Jadi bukan sampho aja yang sachet. Tempe juga begitu," tambah calon yang diusung koalisi partai Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN ini.

Tempe sachet ukuran kecil yang dilihat di pasar salah satunya dijual oleh Yani. Perempuan paruh baya itu terpaksa mengecilkan ukuran karena harga kedelai yang dinilai mahal.

Sandi pun memuji cara warga melakukan inovasi di tengah tingginya harga kedelai.

"Para pedagang yang saya temui di pasar mengeluhkan tingginya harga-harga dan penjualan yang menurun," tandasnya.

Seusai mengunjungi pasar, Sandi kemudian membeli tempe yang dijajakan pedagang tersebut.

Sebelum ke pasar, Sandi sebelumnya bertemu dengan ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Pertemuan tak sengaja itu dilakukan pagi tadi saat Sandi bersama ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bertemu di terminal kedatangan di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Sandi kaget ketika melihat Bamsoet. Ketika tiba, ia dipanggil-panggil seorang. Setelah dilirik, ternyata yang memanggil adalah Bamsoet.

Setelah itu, ketua tokoh itu mengobrol ringan sembari berpelukan. Pertemuan dua elit yang berbeda pilihan itu tidak menghalangi hubungan persahabatan.

"Kami ingin menunjukkan kampanye damai, pemilu yang sejuk. Seperti teletubbies," kata Sandi.

"Kita menyapa lalu berpelukan hangat. Meskipun berbeda pilihan, tetap kita mengutamakan persatuan," tambahnya.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved