Pekanbaru
Tiga Daerah di Pekanbaru Ini Paling Rawan DBD, Orangtua Diminta Ekstra Waspada
Dari data yang diterima DPRD Pekanbaru, jumlah kasus DBD hingga kini sebanyak 302 kasus.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Syafruddin Mirohi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, sudah merilis jumlah kasus DBD hingga awal November ini.
Dari data yang diterima DPRD Pekanbaru, jumlah kasus DBD hingga kini sebanyak 302 kasus.
Jumlah angka ini, jauh turun dengan tahun lalu, dari bulan yang sama.
Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Heri Pribasuki, Rabu (7/11/2018) menjelaskan, dari 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, ternyata ada 3 daerah yang paling rawan, terjangkitnya serangan DBD ini.
Baca: Fakta di Balik Mandi dengan Banyak Busa Sabun, Ternyata Memiliki Efek Samping pada Kulit
Kecamatan Tenayan Raya mendapat predikat paling tinggi penyebaran kasus ini, diikuti Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Tampan.
"Jadi kita harapkan, hal ini jangan dianggap enteng oleh masyarakat. Karena siklus DBD ini tidak mengenal waktu. Bisa siang maupun malam hari," kata Heri kepada Tribunpekanbaru.com.
Lebih ironis lagi, korban yang paling banyak diserang nyamuk aygepti ini, anak-anak usia sekolah. Selanjutnya, baru orang dewasa.
Karena kondisi tersebut, legislator meminta kepada para orangtua, untuk ekstra waspada melihat kesehatan anaknya setiap hari.
Baca: Gawat, Kalah dari FK Crvena Zvezda Liverpool Terancam tak Lolos dari Grup C, Berikut Update Klasemen
Apalagi bagi warga yang tinggal di pinggiran, yang selama ini menjadi target utama serangan nyamuk DBD.
"Kita tidak akan bosan-bosan menghimbau masyarakat, untuk giat membersihkan lingkungan rumahnya. Paling tidak, dalam satu pekan harus membersihkan pekarangan rumah satu sampai dua kali," sarannya.
Lebih dari itu, pihak RT dan RW diminta proaktif untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, bahaya dari penyakit DBD ini.
"Tolong sering ingatkan warga. Karena kita berharap, jangan sampai ada warga yang meninggal dunia lagi, karena kasus DBD ini," sebut Politisi PDI-P tersebut.
Heri yakin, program dan tinjauan Diskes ke lapangan, dalam mengantisipasi berkembangnya DBD, sudah dipastikan maksimal.
Baca: Kurir Narkoba Ditangkap Polisi, 1 Kg Sabu dan 500 Butir Ekstasi Dikemas Seperti Kado
Namun, dia berharap Diskes tidak jumawa atau puas dengan hasil sekarang. Meski jumlah kasus dan korbannya turun, namun tidak berarti lepas tangan begitu saja.
"Pantau terus Puskesmas dan maksimalkan lagi peran kader Jumantik," pintanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru Gustiyanti menjelaskan, hingga pekan ke-44 ini, jumlah kasus DBD di Kota Pekanbaru sebanyak 302 kasus. Urutannya, Tenayan Raya 50 kasus, Payung Sekaki 48 kasus, Tampan 46 kasus, Marpoyan Damai 36 kasus, Bukit Raya 21 kasus, Senapelan 19 kasus, Sukajadi 18 kasus, Rumbai Pesisir 17 kasus, Rumbai 17 kasus juga, Limapuluh 17 kasus, Pekanbaru Kota 10 kasus, serta Sail 3 kasus.
Baca: 56 Pelamar Tak Hadir di Ujian SKD CPNS Kampar
Program untuk menekan penyebaran DBD, terus diupayakan Dinas Kesehatan. Seperti kader jumantik, yang terus melakukan penyuluhan.
Selain itu, jika ada yang terkena DBD, Puskemas di kecamatan masing-masing siap memberi pertolongan. (*)