Jokowi Posting Wisata Alam Kolam Umbul Ponggok Klaten di Akun IG, Ternyata Modelnya Pemuda Asal Riau
Model dalam foto yang diposting oleh Jokowi adalah pemuda asal Riau bernama Muammar Syahida, atau yang akrab disapa Amar.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Selasa (27/11/2018) pagi, akun Instagram resmi Presiden Joko Widodo @Jokowi, mengunggah sebuah postingan foto.
Dalam foto tersebut, tampak seorang anak muda tengah berfoto di sebuah tempat wisata air.
Tepatnya kolam wisata Umbul Ponggok, Desa Ponggok di Klaten, Jawa Tengah.
Anak muda laki-laki itu berada di dalam kolam air yang sangat jernih.
Dia berpose dengan sebuah sepeda motor jenis trail.
Sedangkan sejumlah ikan-ikan, tampak berenang di sekitarnya.
Momen tersebut kemudian diabadikan menjadi sebuah foto.
Baca: Amar Tak Kapok Main dengan King Kobra Meski Pernah Muntah Darah Usai Digigit Ular
Baca: Amar Sang Penakluk King Kobra Tangkap Ular Cantik Manis di Kebun Warga, Taring Racun Lebih Panjang
Foto itulah yang kemudian diposting oleh Jokowi diakun Instagram resmi miliknya.
Namun siapa sangka, ternyata model dalam foto yang diposting oleh orang nomor satu di Indonesia itu adalah pemuda asal Riau.
Namanya Muammar Syahida, atau yang akrab disapa Amar.
Nama Amar mungkin juga sudah tak asing lagi.

Karena beberapa kali sempat muncul ke media lantaran kepiawaiannya menaklukkan ular-ular berbisa.
Saat berbincang dengan Tribunpekanbaru.com, Selasa siang Amar mengaku dirinya tak menyangka jika foto yang diposting Jokowi itu, adalah fotonya.
Amar menjelaskan, saat itu dia memang berkunjung ke tempat wisata yang memang viral di media sosial itu.
Sekitar Agustus 2017 lalu.
Dia memang sengaja pergi liburan ke sana.
Baca: Ini Kronologis Jempol Kiri Amar Sang Penakluk King Kobra Digigit Ular Hingga Muntah Darah
Baca: Taklukkan King Kobra di Pelalawan, Ternyata Amar Pernah Muntah Darah Akibat Dipatuk Ular
"Lagi liburan aja. Lagi di Solo, sekalian ke sana. Kemarin itu dapat praktek (kuliah) di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terus pulang ke Solo, liat di IG ada kayak kolam renang bagus, rupanya di Klaten. Ya sekalian mampir," ungkap mahasiswa jurusan Kehutanan Universitas Lancang Kuning (Unilak) ini.
Amar melanjutkan, dia mengaku senang, foto dirinya diposting oleh Presiden Jokowi.
"Rasanya nggak karuan bang, campur aduk. Nggak nyangka juga. Karena yang foto di situ bukan Amar saja, beribu orang. Cuma nggak tau kenapa pak Jokowi posting yang foto Amar," paparnya.
Lanjut pemuda kelahiran Solo, 23 April 1993 ini, dia memang sempat memposting foto saat sedang berada di kolam tersebut.
Beberapa diantaranya diposting di Facebook, lalu di Instagram.
"Cuma posenya lain. Amar posting di Instagram itu posenya lagi melayang. Kalau yang pak Jokowi posting lagi duduk di atas sepeda motor itu," ucapnya.
Pernah Digigit Ular hingga Muntah Darah
Namun Muammar Syahida atau akrab disapa Amar masih beratraksi dengan ular jenis King Kobra yang ia tangkap di daerah Pelalawan, Senin (9/4/2014).
Amar, yang telah menyukai dan memelihara ular sejak kecil ini, kepada Tribunpekanbaru.com, mengatakan, memiliki 15 ekor ular yang dipeliharanya.
Di antaranya jenis python, colubrid, dan venom.
Selain itu ular-ular peliharaannya terkadang juga dipakai untuk edukasi ke sekolah atau kampus dan masyarakat sekitar.
Sejak kecil pemuda kelahiran Solo, 23 April 1993 ini menyukai dan memelihara satwa jenis ular.
Kesukaan terhadap ular ini disebutkan Amar, sapaan akrabnya, timbul begitu saja.
Seiring waktu berjalan, bahkan satwa peliharaannya berkembang.
Di antaranya beberapa jenis reptil, mamalia hingga unggas sekalipun.
"Karena dari kecil saya sudah melihat ular dan sering melihat dunia binatang lokal maupun dari mancanegara. Kalau dilihat ular itu unik, cantik dan jenisnya juga banyak," tutur Amar.
Menurut dia, rasa takut terhadap ular bisa dihilangkan.
Lantaran sebelumnya sudah belajar terlebih dahulu bagaimana cara memelihara ular.
Lanjutnya, dengan belajar akan diketahui jenis ular berbisa atau tidak.
Termasuk karakternya seperti apa.
"Jika semua itu sudah kita pahami, otomatis kita bisa menanganinya tapi tetap hati-hati. Namanya ular tetap akan menggigit," papar mahasiswa Fakultas Kehutanan salah satu universitas swasta di Pekanbaru ini.
Selain dipelihara, ular-ular tersebut terkadang juga dipakai untuk edukasi ke sekolah atau kampus dan masyarakat sekitar.
Amar mengaku pernah mengalami peristiwa tak menyenangkan, yakni digigit ular peliharaan sendiri.
Ular tersebut termasuk kategori berbisa, nama ilmiahnya trimeresurus albolabris atau biasa disebut ular gadung luwuk (Jawa).
Peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 2012.
Tepatnya saat dia melakukan edukasi di salah satu panti asuhan di Semarang.
"Setelah acara selesai, ular tersebut saya pegang kepalanya untuk dimasukkan ke dalam karung yang khusus buat ular berbisa. Tapi naas, saat kepalanya saya pegang, taring ular tersebut keluar dan mengenai jempol tangan kiri saya sampai dikunyahnya," beber dia.
Sontak saja, Amar langsung menjatuhkan ular tersebut ke lantai.
Melihat itu, teman-teman Amar yang ada saat itu pun panik.
Amar kemudian dilarikan ke rumah sakit dan sempat muntah darah dua kali, setengah jam setelah digigit ular.
Selama empat hari lamanya, dia terbaring di rumah sakit.
Lantaran tak ada perubahan, ia kemudian dilarikan ke Yogyakarta.
"Di sana cuma menggunakan pengobatan tradisional. Alhamdulillah luka saya bisa sembuh meski ada beberapa tahapan pengobatan sendiri dan hasilnya jempol kiri saya cacat akibat racun dari ular tersebut," tutur dia.
Kata Amar, hal seperti itu memang sudah menjadi resiko tersendiri baginya.
Terlebih cara dia dalam menangani ular waktu itu salah.
"Sebagai pelajaran aja, agar tetap hati-hati untuk kedepannya. Kapok sih nggak, cuma harus lebih berhati-hati lagi. Sampai sekarang koleksi ular berbisa saya juga banyak," tutupnya.(*)