Kisah Nadia Murad, Mantan Budak Seks ISIS yang Buka Suara hingga Raih Nobel Perdamaian
Nadia dan Mukwege menerima Nobel Perdamaian karena upaya keduanya mengkampanyekan dampak dari penggunaan pemerkosaan sebagai senjata perang.
Saat menerima Hadiah Nobel Perdamaian, Nadia mengungkapkan bahwa lebih dari 6.500 wanita dari Komunitas Yazidi diculik, diperkosa, dan dijual oleh ISIS.
"Ini terjadi di abad ke-21, di era globalisasi dan hak asasi manusia," kata Murad.
Nobel Perdamaian yang diterima merupakan pengakuan atas upaya keduanya mengkampanyekan dampak dari penggunaan pemerkosaan sebagai senjata perang.
Nadia berharap tindakan lebih besar dapat dilakukan untuk mengatasi kasus kekerasan terhadap wanita tersebut.
"Para remaja yang masih belia dijual, dibeli, disekap, dan diperkosa setiap hari. Tak bisa dipahami, bagaimana pemimpin dari 195 negara tidak tergerak untuk membebaskan gadis-gadis ini," kata Murad.
Editor: Fatikha Rizky Asteria N
Reporter: Alfin Wahyu Yulianto
Video Production: Ramadhan Aji Prakoso/Tribun Video
Sumber: BBC Indonesia