Indragiri Hulu
Guru Peraih Juara Inovasi Belajar Terapkan Kecanggihan Teknologi Komunikasi
Tri mengaku sudah menciptakan sejumlah metode pembelajaran melalui serangakaian penelitian yang sudah dilakukannya
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Afrizal
TRIBUNINHU.COM, RENGAT - Kecanggihan teknologi komunikasi tidak berarti apa-apa tanpa inovasi dari penggunanya.
Terkhusunya saat menghadapi era industri 4.0, masyarakat ditutut untuk mampu berinovasi. Tri Hastuti, seorang guru Bahasa Prancis di SMAN 1 Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang menciptakan inovasi dalam dunia pendidikan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi.
Ia terpilih menjadi juara satu lomba inovasi belajar tingkat nasional pada kategori madya tahun 2018 lalu.
Tri mampu menerapkan metode pembelajaran yang dinamainya, Hast Peer Tutoring.
Untuk menunjang motodenya itu, Tri butuh jaringan internet Telkomsel yang stabil.
Sebagai seorang guru, Tri mengaku sudah menciptakan sejumlah metode pembelajaran melalui serangakaian penelitian yang sudah dilakukannya.
Tri merupakan satu dari 50 guru yang masuk sebagai finalis inovasi belajar pada kategori madya.
Penelitian Hast Peer Tutoring itu tuntas dilakukannya dalam waktu enam bulan.
Meski hanya seorang guru, namun semangat Tri tak pernah habis untuk berinovasi.
Baca: Telkomsel Perkuat Jaringan Mengantasipasi Lonjakan Trafik Layanan pada Natal dan Tahun Baru
Baca: Layanan Komunikasi 100% Normal, Telkomsel dan Rumah Zakat Galang Donasi untuk Bencana Selat Sunda
Mengulas lebih jauh soal Hast Peer Tutoring tidak terlepas dari keinginan Tri agar anak-anak didiknya bisa belajar bahasa Prancis dengan mudah.
"Kalau dengan model pembelajaran ini anak-anak bisa belajar di rumah dan mengulang-ulang pembelajaran yang saya berikan," kata alumnus master pendidikan dari UPI Bandung tersebut.
Setelah menerapkan Hast Peer Tutoring dalam satu semester tahun 2018, Tri puas melihat kenaikan hasil pembelajaran pada siswanya yang meningkat secara signifikan.
Meski begitu Tri tidak berhenti untuk terus mengembangkan model pembelajarannya itu.
Keinginan Tri untuk terus berinovasi melahirkan ide untuk menggunakan aplikasi google class room dan memanfaatkan media video scribe agar siswa bisa lebih memahami.
Tri mengakui awalnya tidak mudah untuk menjalankan model pembelajaran seperti itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tri-hastuti-saat-sedang-mengajar-siswa-sma-n-1-pasir-penyu.jpg)