Astaga, Ibu dan Anak Kompak Jual Pelajar dengan Tarif Rp 500 Ribu hingga Rp 900 Ribu
Ironisnya, praktik maksiat tersebut dijalankan ibu dan anak di Raman Utara, Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Ia juga mengaku sudah memiliki enam anak didik yang sering ia tawarkan kepada para pelanggan.
"Kalau yang saya tawarkan ke pelanggan sudah pernah dipakai sama dia, ya saya cari lain dengan minta sama kawan. Nanti kawan kasih stoknya. Ya macam-macam. Ada yang minta pelajar ada juga mahasiswi," katanya.
H juga membeberkan, pelanggan yang kerap menggunakan jasanya mulai dari remaja hingga pejabat pemerintah daerah.

Ketika ditanyakan siapa pejabat yang kerap meminta jasanya, ia hanya menyebut dua nama kabupaten di Lampung.
"Pejabat ada, tapi dari luar," terangnya.
Pengakuan serupa juga disampaikan LR. Ia bertugas sebagai pencari wanita yang mau diajak esek-esek.
Tak jarang, bahkan dirinya juga kerap turun langsung untuk memuaskan nafsu para hidung belang.
"Kan mereka butuh, saya cuma bantu. Mereka butuh pemuas, saya butuh uang," ujar dia.
Tindak tegas
Sejumlah masyarakat di Kota Metro meminta pemerintah bertindak tegas untuk mengeluarkan imbauan dan kebijakan larangan menginap bagi pasangan bukan suami istri.
Ubah citra buruk yang baru saja melekat untuk kota pendidikan ini," kata Hasan warga Ganjar Agung, Metro Barat, Selasa (25/12/2018).
Hal senada diungkapkan Nurdian, warga Metro Timur. Ia menilai, banyaknya kos-kosan membuat peluang disalahgunakan.
Sehingga perlu kontrol yang kontinu agar tidak terjadi penyimpangan.
"Ya kita minta sering razia. Kalau ketangkap ya ada sanksi lah biar kapok," ujarnya. (rdi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibu dan Anak di Lampung Timur Jual Pelajar dengan Tarif Rp 500 Ribu hingga Rp 900 Ribu